Inilah cara menggendong yang benar dengan gendongan, agar bayi aman dan nyaman menikmati bonding.
- Setiap kali meletakkan bayi dalam gendongan, usahakan Anda bisa melihat hidung, mata, pipi, dan mulutnya secara jelas. Jangan menutupinya dengan selimut, scarf, atau apapun yang akan menghalangi sirkulasi udara.
- Jarak ideal menggendong bayi adalah jika dengan sekali menunduk Anda bisa menciumnya dengan mudah. Itu artinya Anda bisa melihat dengan cepat jika sesuatu hal terjadi pada dirinya, misalnya, gumoh.
- Jika Anda mengayun-ayun bayi dalam gendongan, pastikan untuk tidak membuat wajahnya menoleh ke kiri atau ke kanan yang mengakibatkan menempel ke gendongan. Hal itu bisa menyebabkannya sulit bernafas.
- Jangan pernah membiarkan bayi dalam posisi C, yaitu punggung melengkung dengan dagu menekan dadanya. Ini bisa mengakibatkan bayi kesulitan bernapas.
- Jika bayi tampak tidak nyaman ditandai dengan merengek atau bergerak-gerak, bisa pertanda ia tidak merasa nyaman digendong dalam posisi tersebut. Jadi segera ‘bebaskan’ ia dari gendongan.
- Jika bayi Anda sakit atau memiliki masalah kesehatan seperti batuk, panas, atau diare sebaiknya jangan menggunakan gendongan. Sebab bisa saja ia muntah dan muntahnya masuk ke hidung, yang mengakibatkan ia tersedak.
Salah dan Benar!- Benar: Kepala bayi mendongak, dagu yang memperlihatkan wajah, mulut dan hidung tidak tertutup apapun
- Salah: Wajah bayi tertutup
- Salah: Bayi digendong terlalu rendah
- Salah: Posisi bayi membungkuk dengan dagu menyentuh dada
- Salah: Wajah samping bayi menekan gendongan (me)
Baca juga: Saat Tepat Menggendong Bayi Gendongan Pas untuk BayiKiat Aman Gunakan GendonganPertanyaan Tentang Menggendong Bayi