Trauma rambut bentuknya dapat bermacam-macam. Di antaranya, perlakuan yang salah yang disebabkan oleh pentaan dan pemakaian benda hiasan seperti terlalu sering pakai bando, topi, dan mengikat rambut terlalu kencang dalam berbagai variasi. Selain itu juga kekeliruan menggunakan senyawa kimia, misalnya, berganti-ganti merek sampo.
Trauma lain yang bisa memicu kebotakan pada anak balita adalah gangguan obsesif-kompulsif, yang dalam istilah psikologi disebut trikhotilomania. Sebuah kebiasaan menarik-narik rambut, memutar-mutar, dan mencabutnya karena ia merasa bosan atau gelisah. Balita yang menderita ini kerap juga menderita trikhofagi, yaitu, memakan rambut yang terlepas saat dijambak atau ditarik.
Penyebabnya adalah perlakuan yang salah pada rambut, penggunaan bahan kimia, dan gangguan perilaku.
Atasi dengan menghentikan kebiasaan yang salah dalam menata rambut anak, memakai topi dan bando secara terus menerus. Hentikan juga kebiasaan anak menjambak atau menjenggut rambut sendiri dengan mengalihkannya pada kegiatan lain.
Cegah dengan memperbaiki kebiasaan yang salah dalam menata rambut anak. Misalnya,
boleh mengikat rambut, tapi tidak setiap hari dan tidak terlalu kencang. Silakan memakai topi atau bando dalam waktu tertentu dan tidak setiap hari. Ajak anak melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan beri mereka rasa aman dan nyaman agar tidak bosan dan gelisah. (me)