Latih Bidan Pijat Bayi, Johnson & Johnson Cetak Rekor Dunia

 

Foto: Alika

Johnson & Johnson Indonesia melalui brand Johnson’s Baby, berhasil mencetak rekor dunia untuk Stimulasi Pelatihan Pijat Bayi Terbesar di Dunia. Atas prestasinya itu, Johnson & Johnson Indonesia mendapat penghargaan Guinness World Records.
 
Sebanyak 629 bidan dari DKI Jakarta terlibat sebagai peserta pelatihan pijat pada acara “Johnson Sentuhan Kehidupan”, yang digelar di XXI Djakarta Theater, Jakarta, 7 Oktober 2017. Jumlah peserta tersebut mengalahkan rekor terakhir dari Johnson & Johnson Consumer Inc. Canada dengan 397 peserta.
 
Swapnil Dangarikar, adjudicator dan perwakilan Guinness World Records, mengaku bangga mengumumkan pencapaian Johnson & Johnson Indonesia, “Saya dengan bangga mengumumkan secara resmi keberhasilan Johnson & Johnson Indonesia mencatat rekor dunia baru dengan 629 bidan peserta. Rekor dunia untuk ‘pelatihan stimulasi pijat bayi massal terbesar di dunia’ ini juga menjadi langkah baru dalam mendukung kelangsungan kesehatan dan kehidupan bayi.”
 
Sementara itu, Lakish Hatalkar, Presiden Direktur PT. Johnson & Johnson Indonesia, mengatakan, “Rekor dunia terbaru ini merupakan salah satu bentuk komitmen Johnson & Johnson dalam mendukung pertumbuhan bayi dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya sentuhan penuh kasih sayang melalui ritual pijat pada saat tahun pertama bayi, khususnya pada pada periode 28 hari pertama mereka,”
 
Menurut dr. Fitri Hartanto, SpA(K)  dari UKK Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 28 hari pertama kehidupan anak merupakan momen penting bagi pertumbuhannya. Pada masa itu orang tua disarankan memberi sentuhan pada bayi yang berdampak jangka panjang bagi tumbuh kembangnya.

Sentuhan yang dimaksud, bukan sekadar meletakkan tangan orang tua di atas permukaan kulit bayi. Namun pijatan lembut yang melibatkan perasaan orang tua sehingga melahirkan ikatan batin. Ikatan batin inilah yang membuat bayi merasa nyaman.
 
Turut hadir dalam acara pelatihan pijat bayi tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang mengatakan dalam sambutannya, “Salah satu faktor yang menyebabkan kematian pada bayi adalah kurangnya perhatian terhadap perawatan kulit selama masa neonatal yang menyebabkan sepsis pada kulit bayi. Padahal banyak nyawa bayi yang bisa terselamatkan melalui pemijatan bayi yang jika dilakukan di tahun pertama mampu membantu perkembangan fisik dan kesehatan bayi.”

Yohana juga berharap program pelatihan pijat ini nantinya tidak hanya di Jakarta tetapi juga di seluruh Indonesia.  
 
Proses pelaksanaan pelatihan pijat bayi tersebut, para bidan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan langsung mempraktikkan metode pijat bayi berdasarkan arahan dr. Fitri. Masing-masing bidan dibekali satu boneka bayi dan baby oil untuk diaplikasikan saat pemijatan.

Menurut dr. Fitri, penggunaan baby oil bermanfaat untuk menyalurkan kehangatan pada kulit bayi dari tangan orang tua.
 
“Karena baby lotion/oil akan mempermudah transfer kehangatan dari tangan orang tua,” ujar dr. Fitri yang juga Ketua Penyusun Modul Stimulasi Pijat Bayi itu.   
 
Pelatihan pijat bayi tersebut berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan ditayangkan melalui live video streaming Facebook. (Alika Rukhan)

WEBTORIAL
 

 


Artikel Rekomendasi

Load more