Anak Kurus, Ini Sebabnya

 

Fotosearch
Senangnya melihat si kecil lincah dan energik setiap hari. Tapi, kenapa ia selalu kurus? Apakah ia kekurangan gizi? Tenang, Bunda, kurusnya si kecil tak melulu masalah gizi kok. Misalnya, saat anak berusia satu tahun, ia sedang aktif-aktifnya, bisa jadi ia kurusnya karena aktivitasnya yang banyak. Sebetulnya indikator kurang gizi bukanlah pada anak kurus atau tidak. Bisa jadi faktor lain yang membuat anak selalu kurus.

Nutrisi
Cari tahu dahulu penyebab kurusnya si kecil, apakah benar faktor nutrisi dari makanan atau bukan. Karena seharusnya, setiap bulan anak mengalami kenaikan berat badan. Misalnya, jika anak berusia 1 tahun maka beratnya 3 kali berat badan lahir. Di usia 2 tahun kira-kira 4 kali berat badan lahir. Jika si kecil termasuk anak yang aktif, cek kembali apakah Anda sudah cukup menyeimbangkan nutrisi dan aktivitasnya.
 
Untuk anak kurus yang sehat, tak perlu makanan khusus. Cukup berikan ia makanan bervariasi dengan gizi seimbang sesuai dengan kelompok umurnya. Sesuaikan juga dengan kebutuhan menurut umur anak.
 
Faktor Penyakit
Tak hanya asupan nutrisi, bahkan ada juga anak kurus karena faktor penyakit yang membuat ia jadi malas makan. Di Indonesia beberapa penyakit yang dapat menyebabkan anak kurus akibat tak mau makan antara lain:
  1. Infeksi: Paru-paru (TBC), infeksi saluran kemih, dan infeksi parasit.
  2. Hipersensitif saluran cerna: Gastrooesephageal Refluks, Dispepsi, Stomach Discomfort, gejala maag, kekurangan enzim, penyerapan tidak bagus, alergi susu, alergi makanan.
  3. Gangguan psikologis: Meliputi kondisi rumah tangga Anda, suasana makan, tidak pernah makan bersama orangtua, ataupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak dia sukai.
  4. Gangguan oral motor: Gangguan oral motor membuat anak kesulitan makan. Sehingga anak menolak untuk makan atau mengalami kesulitan mengonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia. Beberapa kesulitannya yaitu membuka mulut tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap dipencernaan secara baik tanpa paksaan.
Jika penyakit ini tidak disembuhkan maka berat badan anak akan sulit naik. Anak kurus dengan penyakit biasanya tampak pucat, lesu, demam, tak nafsu makan dan berat badan pun tak meningkat.

Keturunan
Anak kurus bukan berarti keturunan. Menurut dr. Rusmala Deviani, SpA dari RS Zahirah Jakarta Selatan, umumnya kalau kedua orangtuanya obesitas, maka 70 persen anak berisiko obesitas. Bila hanya salah satu orangtua yang gemuk maka risikonya 40 persen. Sedangkan bila kedua orangtuanya tidak obesitas maka anak hanya berisiko 7-10 persen saja. Tetapi, ini tidak berlaku pada anak kurus, kecuali masalah tinggi badan yang dapat membuatnya tampak kurus atau gemuk. Jika si kecil sering sakit-sakitan, maka ini juga dapat membuatnya tampak kurus.(DES)

Baca Juga:
Hadapi Si Pemilih Makan

 



Artikel Rekomendasi