Balita Tak Boleh Begadang

 


Menidurkan balita menjadi PR bagi sebagian ibu. Semakin usianya bertambah besar, ia semakin sulit diajak tidur. Mengapa? Karena saat siang hari, si kecil menolak tidur siang dan tetap melek hingga larut malam, seolah energi di tubuhnya masih banyak. Memang, sih, si kecil tidak menyalakan TV atau bermain gadget. Ia asyik menyusun lego atau bermain puzzle di dalam kamar.

Balita yang kurang tidur tentu akan memiliki masalah pada konsentrasi,  imunitas, tumbuh kembang serta emosinya. Bagi balita usia 3-5 tahun, idealnya tidur sebanyak 10-13 jam/hari. Masih diperbolehkan tidur  antara 8 hingga 9 jam. Yang tidak disarankan yaitu  tidur kurang dari 8 jam. Jumlah total tidur ini sudah termasuk tidur malam dan tidur siang.

Elsie Taveras, dokter  spesialis anak di Harvard Medical School dan Kepala Pediatri di Rumah Sakit Massachusetts bagian anak menyatakan bahwa anak-anak yang jumlah jam tidurnya tidak cukup di masa prasekolah dan usia sekolah awal, berisiko lebih tinggi terkena neurobehavioral yang buruk pada usia sekitar 7 tahun. Neurobehavioral merupakan  masalah perilaku akibat adanya gangguan pada otak. Anak akan mengalami kesulitan belajar dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Penelitian dilakukan pada para Ibu yang memiliki anak usia 3, 6, dan 7 tahun. Mereka mendapat berbagai pertanyaan mengenai anaknya saat berusia 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari 1.046 anak yang terdaftar pada penelitian, dapat terlihat anak-anak yang tidak mendapatkan jumlah tidur yang cukup sesuai usia mereka.

Agar anak mendapatkan jumlah tidur yang cukup, Bunda dapat mencoba tip berikut ini.


Tetapkan jam tidur anak. Pada balita usia 3-5 tahun, sebaiknya sudah tidur pukul 19.30 agar keesokan harinya dapat bangun pagi. Saat weekend, boleh tidur agak malam dengan batas maksimal 1 jam.

Tegas. Saat anak masih berusia dibawah 3 tahun, mereka akan pasrah disuruh tidur jam berapa saja. Kalaupun menolak tidur masih bisa dibujuk. Ini berbeda ketika anak memasuki usia balita dimana mereka sudah bisa bertanya kritis “kenapa” dan protes, membandingkan dirinya dengan anak tetangga.  “Kok Billy boleh tidur malam?" Beri jawaban yang lembut namun tegas, jelaskan bahwa anak seusianya tidak boleh kurang tidur.

Singkirkan gadget. Tiga puluh menit sebelum tidur, matikan, atau gadget dalam kondisi silent. Ini persiapan sebelum masuk kamar tidur. Katakan pada si kecil, “Malam ini kita akan berpetualang ke mana, Nak ? Ke negeri air atau negeri kendaraan alat berat?" Setelah itu mendongenglah sesuai keinginan anak. 

Lakukan kegiatan yang asyik sebelum tidur. Selain membacakan dongeng sebelum tidur, Anda bisa bertanya tentang perasaan atau kegiatan si kecil sepanjang hari (jika Anda ibu bekerja). Atau, Anda menceritakan ulang kegiatan seharian ini bersama si kecil. Seperti, “Tadi kan pas Ibu sama kamu ke pasar, kita lihat banyak ikan. Masih inget ikan apa aja yang tadi kita liihat?" Anak akan merespon jawaban sesuai ingatannya. 

Pastikan kondisi kamar cukup nyaman. Suhu kamar yang tidak terlalu dingin atau panas, bantal  dan selimut yang bersih serta lampu yang redup. Suasana kamar yang redup akan membantu si kecil lebih cepat tertidur. Musik pengantar tidur dengan gelombang delta akan membuat anak tenang dan tidur lelap.   


Maria Soraya Az Sahra

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more