Cara Tepat Melakukan Terapi Uap dengan Nebulizer

 


Nebulizer digunakan saat serangan sesak napas datang, baik akibat alergi, asma, serta batuk dan pilek berat. Diharapkan pada pemakaian pertama sudah terlihat perubahan pada kondisi anak sesak napas.

Namun bila dalam 2-3 kali pemakaian anak belum jugamembaik, segera bawa ke rumah sakit. Karena, terutama penyakit asma, bila hanya diatasi di rumah cenderung akan berkembang semakin parah.

Pemakaian yang aman
Sebelum membeli nebulizer dan obatnya, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter anak, sehingga mendapat:

- Spesifikasi yang tepat. Untuk pemakaian di rumah, belilah nebulizer kecil. Saat ini tersedia model dan karakter untuk anak, yang lucu dan trendi.

- Resep obat dan pelarutnya. Jenis obat cair yang akan diubah menjadi gas  musti sesuai resep dokter. Pada anak asma umumnya golongan salbutamol, yakni ekspetoran untuk mengencerkan dahak dan steroid untuk meredakan radang saluran napas.

Sedangkan pelarutnya adalah Natrium chlorida fisiologis atau NaCl 0,9%.

- Penyuluhan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan nebulizer. Rakit alat sesuai petunjuk pada kemasan. Pada wadah yang disediakan, larutkan satu ampul obat dengan NaCl sehingga menjadi 0,5 ml obat cair. Pasang wadah obat di nebulizer.

Selesai pemakaian, keringkan seluruh bagian nebulizer, dan simpan di wadah bersih untuk pemakaian selanjutnya.  

- Perawatan sebelum, ketika dan pasacaterapi, Sebelum menggunakan nebulizer, anak musti dalam kondisi tenang dan dapat bernafas dengan baik (tidak sedang menangis atau bergerak aktif) mengamuk) sehingga obat yang dihirup bekerja optimal.

Lakukan inhalasi sebelum jadwal makan dan minum untuk menghindari makanan masuk ke paru-paru. Posisikan anak semi fowler atau setengah duduk (bila terpaksa, boleh juga memposisikannya berbaring, duduk atau berdiri asal  obat tidak tumpah).

Pasang sungkup inhalasi sesuai ukuran pada mulut dan hidung. Nyalakan nebulizer 15-20 menit. Setelah itu lepas sungkup, bersihkan cairan hidung anak, dan lakukan clapping atau menepuk ringan dada dan punggungnya untuk meluruhkan lendir yang menempel di saluran napas.

Setelah pemakaian, ajarkan anak kumur-kumur untuk membersihkan sisa obat yang tertinggal, guna menghindari perkembangan dan infeksi jamur di rongga mulut.

Baca juga: Amankah Penguapan (Nebulisasi) pada Anak?

Tidak perlu  berlebihan
Pemakaian nebulizer menyasar bagian tenggorokan ke bawah yang mengalami sumbatan lendir dan menyebabkan sesak napas.

Oleh karenanya, pada kasus batuk pilek ringan yang normal terjadi selama 5-10 hari, dan anak masih bisa beraktivitas seperti biasa, artinya tubuhnya masih bisa mentolerir keadaan ini, penggunaaan nebulizer tidak diperlukan.

Cukup penuhi kebutuhan cairan anak dengan memberinya minumair putih dan makan buah-buahan. Bila perlu, saat hidung tersumbat, teteskan hidung dengan NaCl  fisiologis 0.9%, berguna untuk mengencerkan lendir yang kental.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more