Hearing Aids: Alat Bantu Dengar Balita Tunarungu

 

Bagi penyandang gangguan pendengaran, dunia yang ingar-bingar ini terasa sunyi. Anak tunarungu akhirnya tak bisa mengucapkan satu kata pun dengan sempurna. Sebab, ada contoh nyata yang bisa ditirunya, sebagai langkah awal belajar bicara.
 
Kini teknologi memberi kemungkinan balita tunarungu dapat mendengarkan suara paling tidak untuk membantunya berkomunikasi dan tentu belajar bicara.
 
Mengeraskan dan menyaring suara. Fungsi alat bantu dengar untuk memperkeras suara yang biasa diterima oleh telinga normal. Kini peralatan sudah dibuat dalam teknologi digital. Alat bantu dengar dapat mengolah suara yang masuk ke telinga, baik secara manual maupun secara otomatis. Kecanggihannya adalah, Anda dapat berkomunikasi dengan balita meski berada di tengah keramaian. Sebab, sara Anda akan diperjelas, sedangkan suara lingkungan akan direduksi atau dikecilkan agar tidak menyakitkan organ pendengaran.
 
Tak hanya mengolah suara keras dan lemah. Bagaikan dapur rekaman pengolah suara musik, alat bantu dengar yang ukurannya cukup kecil itu, memiliki saluran atau channel pengatur. Dari 2, 4, sampai 16 channel! Nah, pemilahan dan pengolahannya diatur oleh ahli ketika pendengaran balita diperiksa. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kelemahan pendengaran anak pada suara bass, maka bagian tersebut yang akan diperkeras. Dengan cara ini, suara yang masuk bisa lebih jelas diterima.
 
Beberapa pilihan alat:
  • OTE ( Over The Ear ), BTE (Behind The Ear ), atau PA (Post Auricular)
  •  Body Aids
  •  Eyeglass Aids
  •  ITE (In The Ear) dan ITC (In The Canal)
 
Baca Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Balita
 
Foto: google

 



Artikel Rekomendasi