Penderita Autis Harus Hindari Gluten?

 



FOTO: Getty Images

Makanan yang mengandung gluten sering dituding dapat memperberat gejala pada anak autisme, gangguan dalam bidang interaksi sosial, komunikasi, perilaku, gangguan sensorik dan motorik. Biasanya gangguan tersebut diderita seseorang sejak lahir atau saat balita. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar gejala itu tidak bertambah berat adalah lewat pengaturan makan anak berkebutuhan khusus, termasuk pengaturan diet bebas gluten pada anak penderita autis.

Apa itu gluten?
Gluten merupakan campuran bentuk yang tidak beraturan dari protein yang secara alami ada di dalam hampir semua serealia atau biji-bijian. Kandungan gluten dapat mencapai 90% dari total protein dalam tepung, 8% lemak dan 2% karbohidrat.

Terdapat dua jenis protein yang merangkai gluten, yakni gliadin dan glutein. Makanan yang mengandung gluten kebanyakan adalah makanan yang berbahan dasar gandum dan gandum itu sendiri. Selain gandum, gluten juga banyak terkandung dalam rye, barley, oat, sereal dan pasta. Kandungan gluten pada masing-masing bahan makanan ini memiliki jumlah yang berbeda-beda. Pada oat, misalnya, kandungan glutennya hanya sedikit, sedangkan pada roti gandum, kandungan glutennya justru paling banyak. Nilai pasti kandungan gluten pada beberapa bahan makanan ini hanya bisa diukur dengan uji kimia bahan makanan.




Manfaat Gluten

Gluten yang merupakan senyawa komplek berguna dalam pembuatan roti. Hal ini terjadi dengan proses seperti ini: ketika tepung diberi air saat akan dibuat adonan, gluten yang terkandung dalam tepung akan mengikat sebaian air dan membentuk jaring-jaring untuk saling mengikat. Struktur ini kemudian membentuk ruangan-ruangan yang berisi udara untuk meningkatkan volume adonan dan membuat adonan roti menjadi lebih elastis dan dapat terasa kenyal saat dimakan.

Sifat gluten yang kenyal ini juga dimanfaatkan dalam pembuatan daging tiruan untuk orang vegetarian. Sedangkan bagi tubuh, gluten bermanfaat seperti zat protein. Fungsi protein secara umum yaitu untuk memelihara sel tubuh, membangun sel dan mengganti sel tubuh yang rusak. Demikian juga fungsi gluten di dalam tubuh.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutunya. Beberapa makanan sumber protein hewani antara lain telur, daging, unggas dan ikan. Selain protein hewani, terdapat pula protein nabati seperti kacang-kacangan, tempe dan tahu. Protein nabati ini memiliki mutu atau nilai biologi yang tinggi sehingga dicerna dan diserap dengan baik di dalam tubuh dan tubuh akan mendapatkan seluruh manfaat yang diberikan oleh protein nabati ini.

Gluten yang banyak terdapat pada tanaman gandum bisa dikategorikan sebagai protein nabati. Artinya, gluten memiliki mutu yang baik saat dicerna oleh tubuh dan memberikan manfaat seperti protein untuk tubuh.




Bebas gluten
Jika dilihat dari banyaknya manfaat gluten, lalu mengapa anak yang menderita autisme perlu menghindari bahkan harus membebaskan diet atau makanannya dari gluten? Sebuah penelitian menemukan adanya hubungan antara gluten, perilaku individu
dan autisme. Tubuh anak yang menderita autisme, metabolisme glutennya berbeda dengan orang biasa. Tubuh mereka tidak bisa mencerna gluten dengan sempurna dan menghasilkan enzim protein yang mirip morfin. Hal ini membuat perilaku mereka menjadi
hiperaktif atau terlalu senang.

Tapi karena masuknya gluten lewat saluran pencernaan, maka efek yang ditimbulkan kebanyakan juga terjadi pada saluran cerna seperti kembung dan diare. Karena itulah gluten disinyalir memperberat gejala autism. Salah satu cara menghindari gejala agar tidak lebih berat pada anak autis adalah dengan mengeliminasi atau meniadakan gluten dalam makanan yang akan dikonsumsi anak. Bagaimana caranya? Paling mudah adalah dengan menyediakan makanan bebas gluten di rumah untuk anak. Sayangnya memilih makanan bebas gluten perlu ketelitian yang tinggi. Sebab di Indonesia jarang sekali makanan yang diberi label “gluten free”. Kalaupun ada, kebanyakan tercantum pada makanan produk impor.
   

 



Artikel Rekomendasi

post4

'Pengganjal' Perut Balita

Hindari memberikan makanan yang hanya berisi gula atau cokelat untuk camilan balita. Tip ini akan memudahkan Bunda memilih menu camilan yang tepat untuknya! ... read more