Picky Eater Bisa Dicegah, Awali Dengan Kebiasaan Baik

 

shutterstock

Anak picky eater, sulit makan, GTM – banyak dikeluhkan orang tua. Sepertinya perilaku makan anak yang tidak seperti harapan orang tua, memiliki potensi untuk menjadi pertengkaran antara orang tua dan anak. Betul. Anak yang sulit makan kerap membuat kesabaran Anda menipis.
 
Murray Clarke ahli gizi klinis dari Cambridge University menyatakan bahwa sebenarnya anak pilih-pilih makanan itu dapat dicegah.
 
Anak belajar makan dari dalam kandungan
Apa yang Anda makan selama hamil? Anda ngidam apa? Setiap hari makan mie bakso karena hanya makanan itu yang membuat Anda tidak mual?  Perilaku makan Anda selama hamil adalah tahap awal anak Anda belajar makan. Demikian hasil temuan sebuah riset. Kalau Anda selama hamil kurang mengonsumsi makanan yang bervariasi, demikian pun anak Anda kelak.
 
Tapi ada juga riset yang menyebut, picky eater adalah sebuah masa yang banyak anak mengalaminya. Dan sejalan dengan usia anak, masa itu akan berlalu. Tapi bagaimana dengan pemenuhan gizinya di usia ‘golden age’ yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya? Pemenuhan gizi tidak dapat ditunda.
 
Mencegah anak jadi picky eater
Murray Clarke punya saran untuk mencegah anak jadi picky eater.
 

- Tidak memperkenalkan bayi dengan makanan olahan. Perasa yang ekstrem pada makanan dan pewarna buatan, akan membentuk selera makan anak Anda.

 
- Perbaiki cara makan Anda. Orang tua, terutama ibu, adalah model utama bagi anak juga dalam hal makan. Ibu yang tidak antusias saat makan, akan ditiru oleh anak. Ibu yang emotional eater, anak pun cenderung meniru.

 
- Menyediakan camilan yang tepat. Camilan diperlukan anak selama masa tumbuh kembangnya. Jenis camilan sangat menentukan apakah anak Anda akan kehilangan selera makannya di jam makan utama, atau tidak.

 Camilan tinggi gula dan lemak akan membuat anak kehilangan selera makan. Camilan ringan tapi tinggi serat seperti buah dipadu dengan sumber protein dari keju, akan menjaga selera makan anak, dan lapar di jam makan utama.
 


- Bantu anak mengenal makanan baru.  Anak mulai picky biasanya di usia 1 tahun. Kalau Anda ingin memperkenalkan makanan baru, mulai di usia sebelumnya.

 
Neophobia
Mencoba makanan  yang baru tidak selalu mudah. Anak-anak khususnya, ada yang butuh waktu untuk membiasakan dengan makanan baru. Mulai usia 3 tahun, ketika mereka sudah bisa diajak berdialog, mengenalkan mereka dengan menu baru akan lebih mudah.
 
Anak-anak tak suka diberi kejutan, juga soal makanan. Bila Anda ingin memperkenalkan makanan baru, misalnya kembang kol – yang Anda tidak yakin ia akan langsung suka, siapkan sayur lain yang sudah dikenal oleh anak. Anda harus bicara, dan bercerita tentang sayuran baru yang Anda ingin dia makan. Bila dia bersikeras menolak, katakan bahwa dia boleh mencicipi sedikit, dan kalau menurutnya tidak enak, boleh dilepeh (tidak usah ditelan).
 
Cara itu biasanya akan disukai anak karena ia tidak merasa dipaksa dan boleh menentukan dirinya sendiri. Sembari Anda meyakinkan bahwa makanan baru itu penting dia konsumsi, Anda sendiri harus menunjukkan di hadapan anak bahwa Anda menyukai sayur itu dengan memakannya.
 
Bila sekali itu ia belum mau makan kembang kol, Anda tak perlu tegang. Katakan pada anak bahwa lain kali dia boleh mencoba lagi. “Semakin besar, kamu akan semakin pintar,” bisa menjadi kalimat ajaib yang mengubah pendirian anak untuk mau mencoba makanan baru.
 
Imma Rachmani
 

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more