Rahasia Daya Tahan Tubuh Balita

 

Pixabay


Ayah dan Bunda tentu ingin si kecil tumbuh dengan optimal. Namun kebanyakan orang tua keliru karena hanya memerhatikan kebutuhan si kecil dari segi nutrisinya saja. Padahal aktivitas fisik dan tidur juga menjadi kunci daya tahan tubuh anak tetap prima. Dr. Margareta Komalasari, Sp.A, dari  RSIA Kemang  Medical Centre, Jakarta membagikan rahasia anak tumbuh sehat untuk Ayah dan Bunda!


NUTRISI

Pemberian zat gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh menjadi syarat mutlak jika ingin si kecil memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk menangkal penyakit sejak dini dan supaya pertumbuhan si kecil berjalan maksimal. Kebutuhan gizi seorang bayi usia 15 bulan tentu saja berbeda dengan bayi usia 5 bulan.

0-6 Bulan

Setiap bayi yang sehat, lahir dengan cadangan zat gizi dan energi yang cukup banyak yang ia peroleh ketika masih berada di dalam kandungan. Pada usia ini, ASI adalah sumber nutrisi yang terbaik untuk bayi di enam bulan pertama kehidupannya. Anak pun akan mendapat cukup kekebalan tubuh dan terpenuhi zat gizinya meski hanya diberi ASI. Maka, ibu perlu memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi agar kualitas ASI tetap terjaga.

7-11 Bulan

Memasuki usia ini, di samping ASI berikan juga si kecil makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI terbagi menjadi dua, yaitu MPASI yang dibuat sendiri dan MPASI siap saji (pabrikan). Biarkan si kecil mencoba kedua varian MPASI tersebut, supaya dia dapat mengenal berbagai macam rasa. Terpenting, perhatikan kuantitas MPASI yang diberikan agar tetap mencukupi kebutuhan bayi dengan kualitas gizi yang baik dan seimbang.

Rata-rata Gizi Yang Dianjurkan

Energi : 725 Kkal
Vitamin A : 400 RE
Protein : 18 gram
Asam Folat : 80 mcg
Kalsium : 250 mg
Magnesium : 55 mg
Zat Besi : 7 mg
Zinc : 3 mg

1-3 Tahun

Di usia ini si kecil sudah mulai aktif berlari dan bermain ke seluruh pelosok rumah. Belum lagi ketika dia bersosialisasi dengan teman bermainnya. Tentu kesempatannya untuk tertular berbagai penyakit kini semakin besar. Melihat keaktifannya, asupan gizi untuk si kecil perlu ditambah, agar daya tahan tubuhnya semakin terjaga. Di usia ini, anak membutuhkan energi sebanyak 1.125 Kkal, protein 26 g, vitamin A 400 RE, Asam Folat 160 mcg, kalsium 650 mg, zat besi 8 mg, dan seng 4 mg. Semakin bertambah usia, semakin bertambah jumlah gizi yang dibutuhkan. Untungnya, anak dapat diberikan makanan keluarga jadi memudahkan
Anda untuk menyiapkan makanan. Tapi perhatikan gigi si kecil yang belum sempurna, sehingga sebaiknya Anda tidak memberikannya makanan keras yang belum mampu dikunyahnya.

4-5 Tahun

Dibandingkan batita, kebutuhan energi anak usia ini lebih besar, yaitu sebesar 1.600 kkal dan kebutuhan protein 35 g. Di usia ini anak butuh asupan kalsium dan fosfor dalam jumlah yang lebih banyak untuk memperkuat tulang. Sebab kalsium dapat membantu pertumbuhan giginya serta membantu anak tumbuh tinggi. Sementara asupan gizi lainnya yang dibutuhkan seperti Vitamin A 450 RE, Asam folat 200 mcg, kalsium 1.000 mg, zat besi 5 mg, dan zat seng 9.7 mg. Anak juga membutuhkan asupan DHA dan kolin.


AKTIVITAS FISIK

Sudah banyak terbukti bahwa olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan daya tahan tubuh, bukan hanya bagi orang dewasa namun juga untuk anak-anak. Pasalnya, ketika tubuh banyak bergerak maka kemampuan sel darah putih dalam memerangi infeksi atau penyakit lain yang menyerang, juga meningkat. American Heart Association menyarankan mulai usia 2 tahun sebaiknya anak aktif bergerak dengan berolahraga setidaknya 30 menit sehari. Pilih kegiatan yang menyenangkan seperti bersepeda, lompat-lompat, atau jungkir balik. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, banyak manfaat lain yang bisa diperoleh si kecil dari berolahraga, misalnya;

Bersepeda: Melatih otot motorik kasar dan koordinasi anggota tubuh.
Bermain bola: Menguatkan otot tangan dan kaki.
Berenang: Meltih motorik kasar serta membantu mengatur pola makan dan tidur.
Berlari: Melatih motorik kasar. Bukan hanya tangan dan kaki tapi seluruh tubuh si kecil bergerak dengan aktif  ketika berlari.


TIDUR CUKUP

Peneliti dari Carnegie Mellon University di Pennsylvania, Amerika Serikat, menyatakan, cukup tidur bisa menurunkan risiko serangan flu hingga 5 kali dibandingkan mereka yang kurang tidur. Secara fisiologis, balita membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada orang dewasa. Karena setiap kali beristirahat tubuh anak akan mengumpulkan kembali energi-energi yang hilang ketika beraktivitas. Saat tidur, otot-otot akan menyembuhkan diri dari kerusakan setiap hari dan tubuh melepaskan hormon pertumbuhan (growth hormone), sehingga anak berpeluang bertambah tinggi. Untuk itu, berikan waktu tidur siang sekitar 30-60 menit dan maksimalkan tidur anak di malam hari. Porsi tidur yang sehat bagi anak hingga usia 5 tahun adalah 10 jam per hari agar daya tahan tubuh anak terbentuk secara optimal. (WIT)


Baca juga:
Amunisi Untuk Otak Balita
Anak Tak Pernah Lapar 
Tips Merawat Gigi Balita

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more