Sigap Hadapi Demam Kejang Balita

 

Pixabay
Kejang demam yang juga dikenal dengan istilah stuip atau stip, terbagi dalam 2 kelompok. Yakni, kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks, yang keduanya sering dialami anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Tidak berulang. Kejang demam berbeda dengan kejang epilepsi. Kejang epilepsi terjadi berulang terus-menerus dan tanpa diawali demam. Sedangkan kejang demam sederhana, cenderung tidak berulang dan tidak terus menerus, namun diawali demam. Kalau kejang demam kompleks, berisiko lebih tinggi untuk terjadi pengulangan serangan serta bisa berkembang menjadi epilepsi.

Untuk mendeteksinya, dr. Irawan Mangunatmadja, SpAK., dari Divisi Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menyarankan agar mencatat dan mengukur suhu balita saat ia mendapat serangan kejang. Sebab, setiap anak memiliki batas toleransi yang berbeda.

Bukan akibat infeksi saraf. Ciri khas kejang demam adalah karena kenaikan suhu tubuh di atas 38ºC dan bukan akibat adanya infeksi pada susunan saraf pusat. Contohnya, pada saat balita terkena radang tenggorokan dan demam tinggi, ia mengalami kejang.

Definisi demam. Demam adalah gejala dari suatu penyakit. Balita disebut demam bila suhu tubuh lebih dari 38ºC (bila diukur lewat ketiak, tambah 0,7ºC). Selain demam, gejala-gejala balita mengalami kejang demam adalah:
- Kehilangan kesadaran atau pingsan.
- Tubuh, kaki, dan tangan menjadi kaku.
- Biasanya kepala anak terkulai ke belakang, disusul dengan munculnya gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang.
- Kulit berubah jadi pucat, bahkan kadang menjadi biru.
- Bola mata terbalik ke atas, gigi terkatup.
- Kadang-kadang disertai muntah.
- Pada beberapa anak, nafas bisa berhenti beberapa saat.
- Tidak bisa mengontrol buang air kecil maupun besar.

Serangan berlangsung hanya beberapa menit dan kejang-kejang akan berhenti. Kesadaran balita bertahap kembali pulih.

Segera ke dokter jika:
- Demam hingga 40ºC.
- Kejang pada separuh tubuh.
- Mengalami kelumpuhan separuh badan setelah terserang kejang.
- Mengalami kelumpuhan sementara atau menetap.
- Mengalami kejang berulang lebih dari 2 kali sehari.
- Saat kejang, balita berumur kurang dari 6 bulan.
- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit. (WIT)

 



Artikel Rekomendasi