7 Terapi Sensori Ini Atasi Balita Susah Tidur

 

123RF


Ternyata, sebanyak 42% anak usia 12–35 bulan menolak waktu tidur dan 35% terbangun atau menangis di tengah tidur mereka.

Demikian hasil riset Departemen Psikologi Universitas Central Michigan, Mount Pleasant, AS, terhadap komunitas orangtua di AS.
Kasihan sekali anak kalau sering terbangun. Belum lagi imbas lainnya, yaitu jam tidur Anda ikut terganggu.

Coba atasi dengan ‘terapi’ sensori integrasi untuk mengatasi masalah sulit tidur, karena dapat membuat anak relaks. Sensori integrasi merupakan kemampuan seseorang mengartikan rangsang yang diterima, baik dari dalam tubuh maupun dari luar, untuk kemudian diolah dan diharapkan memberikan respon yang sesuai.

Meski umumnya terapi sensori umumnya diberikan untuk mengatasi anak dengan gangguan sensori maupun anak yang berkebutuhan khusus, Anda tetap bisa mencobanya di rumah.

1. Pasang gambar penenang
Menurut Claire Heffron, seorang terapis okupasi dan co-author situs The Inspired Treehouse, orang tua dapat merangsang anak tidur dengan simulasi visual, seperti pemandangan bawah laut, air yang mengalir, ikan yang berenang, atau api unggun pada keranjang tidur atau wallpaper kamarnya.

Pemandangan yang dilihat anak secara berulang ini dipercaya dapat memberi dampak tenang dan mengantar ia tertidur.

2. Putar audio relaksasi
“Sebagian orang ada yang bisa merasa senang, tenang, dan baru bisa tertidur setelah mendengarkan suara yang menenangkan,” ujar Dr. Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting dan Peaceful Parent, Happy Siblings:How to Stop the Fighting and Raise Friends for Life.

Anda bisa mencoba memperdengarkan anak lagu  lullaby atau nursery rhyme karena ritmenya sangat menenangkan, sehingga membuat anak cepat mengantuk.

3. Mengayun sayang
Memancing tidur dengan gerakan, seperti mengayun dalam dekapan hangat orang tua maupun memanfaatkan ranjang bergoyang, kerap membuat anak mengantuk. Sebab, gerakan mengayun secara berulang dengan irama yang sama, merangsang indra vestibularnya, yang kemudian menstimulasi ke sistem saraf dan membuat ia nyaman, dan berakhir dengan datangnya kantuk.

Mengantar tidur balita dalam pelukan hangat Anda, bukan hanya membuatnya tidur, tapi tentu saja menjadi bonding yang sangat berharga!

"Berada dalam dekapan seseorang memiliki banyak keuntungan sensori. Itulah sebabnya, ketika bayi gelisah, rewel, dan menangis, lantas dipeluk orang tuanya, maka tangisnya segera mereda. Pelukan punya efek nyaman dan aman,” kata Claire Heffron, terapis okupasi dan co-author situs The Inspired Treehouse.

4. Menepuk lembut
Alasan kebanyakan orang tua suka menepuk lembut bokong balita bertujuan agar ia lekas tidur, ternyata ini terbukti benar, lho. Pasalnya, tepukan lembut, sambil mengusap-usap bagian punggung anak ini bisa menstimulasi indra peraba, sekaligus indra proprioseptif pada otot dan sendi sehingga menjadi relaks.

Sentuhan lembut atau pijatan lembut juga bisa membuat anak mudah tidur. Lakukan mulai dari arah kaki, berlanjut ke bagian badan, tangan dan kepala dengan mesra. Pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih.

Baca juga: Mengenalkan Balita Pola Tidur Teratur

5. Mainkan selimutnya
Ternyata, selain memberi rasa hangat, selimut juga bisa merangsang indra peraba anak dan indra proprioseptifnya, sehingga ia merasa nyaman dan aman. Namun, bila dirasa belum cukup, cobalah prinsip bedong bayi yang memberikan efek nyaman dan aman.

Anda bisa mengaplikasikannya juga pada balita. Bukan benar-benar membendong, namun 'membungkus' sebentar menggunakan selimut sebagai ritual sebelum tidur selama beberapa menit, atau mendekap hangat dalam pelukan Anda sambil menyelimutinya.

6. Berikan segelas susu hangat
Pada susu terdapat kandungan tryptophan yang dapat memberikan efek nyaman dan membantu seseorang untuk lebih mudah tidur. Selain itu, minuman hangat dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga merangsang agar lebih nyaman untuk tidur.

Pastikan Anda menghindari memberikan minuman yang mengandung kafein dan teobromin, yang umumnya banyak ditemui pada susu cokelat, sebab justru merangsang ia terus terjaga.

Setelah menyusu, tanamkan kepada anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya sehingga ia terhindar dari gigi berlubang. Hindari pula minum susu dengan botol dalam posisi tidur karena berisiko menyebabkan infeksi telinga.

7. Gunakan aroma terapi
Bukan hanya pada orang dewasa, menggunakan aroma terapi pada bayi dan balita juga dapat memberikan efek relaks pula.

Tapi, hati-hati sebelum memilih menggunakan aroma terapi, sebab bisa jadi anak memiliki reaksi terhadap aroma terapi, seperti alergi.

Lavender, mawar, chamomile, geranium merupakan minyak esensial yang bersahabat dengan balita. Umumnya aroma terapi ini terdapat pada campuran losion atau minyak telon.

Pijat lembut pada seluruh tubuhnya sebelum tidur atau meneteskan sedikit pada pakaian anak. Sedangkan aroma terapi berupa pengharum ruangan, pasang 15 menit sebelum waktunya tidur. Pastikan gunakan takaran yang tepat.

Baca juga: Penelitian Terbaru: Tidur Sendiri Bikin Bayi Lebih Nyenyak

 



Artikel Rekomendasi

post4

Balita Bisa Stres

Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa stres, balital pun bisa mengalami stres. Coba kenali tanda-tandanya dan bantu ia menata perasaannya.... read more