Anak Laki-laki Suka 'Main' Alat Kelaminnya, Ini Solusi dari Psikolog

 

Ilustrasi anak laki-laki. Foto: Freepik

Anak laki-laki saya suka sekali memainkan alat kelaminnya. Normalkah? Bagaimana cara menghentikannya?

Menurut tahapan perkembangan psikoseksual dari teori Sigmun Freud (dalam Berk, 2009), anak usia 3-6 tahun  berada pada fase phallic. Di fase itu, ia mendapat kesenangan dengan cara menstimulasi alat kelaminnya. Aktivitas tersebut memang lebih banyak dilakukan anak laki-laki. 

Awalnya, secara tidak sengaja, ia 'menemukan' bahwa elusan atau stimulasi ringan pada alat kelaminnya menimbulkan kenyamanan dan sensasi tertentu. Rasa nyaman itu membuat ia cenderung mengulangi lagi. 

Ketika Bunda mendapati anak sedang memainkan alat kelaminnya, jangan perlihatkan ekspresi negatif, seperti marah, jijik, atau kecewa. Katakan kepada anak, alat kelamin merupakan organ yang sangat sensitif. Bila dipegang terus-menerus bisa menimbulkan luka lecet, dan itu akan terasa sakit. 

Baca juga: Tip Menghentikan Kebiasaan Anak Laki-laki yang Suka Pegang Alat Vitalnya

Lain waktu, bila Bunda masih mendapati ia melakukan hal serupa, segera ajak melakukan aktivitas fisik. Misalnya, bermain bola, menggambar, bermain musik, atau aktivitas lain yang bisa dilakukan bersama-sama. Kalau ia sibuk dengan berbagai aktivitas, pasti tidak sempat lagi berpikir untuk bermain-main dengan alat kelaminnya. Bisa juga, ia akan lebih sibuk bersama teman-temannya.

Konsultan psikolog: Nessi Purnomo, Psi., MSi.

Artikel ini pernah dimuat di majalah Parenting Indonesia September 2016

Baca juga: Bicara Pendidikan Seks dengan Balita, Apa yang Perlu Dijelaskan?

Alika Rukhan


 

 



Artikel Rekomendasi