Latih Motorik Halus Balita dengan Memasak

 

Foto: shutterstock


Melatih motorik halus, indera penciuman dan perasa, serta mengasah ingatan adalah beberapa manfaat kegiatan memasak bagi si balita.

Belajar memasak bagi anak merupakan kegiatan menyenangkan, menarik dan menantang. Hanya saja, tak sedikit orang tua menganggap kegiatan memasak bukan untuk anak-anak. Padahal asalkan orang tua mengawasi dan merencanakan kegiatan ini dengan cermat, bermacam hal dapat dipelajari balita di dapur.

Rencanakan dulu. Anda bisa mencari beragam bahan dari internet di berbagai situs seputar perkembangan anak dan keluarga, perihal tema memasak bersama si balita (Gunakan kata kunci: “cooking with preschooler”). Bisa juga dapat ilham dari buku khusus memasak dengan balita yang tersedia di berbagai toko buku. Lalu bicarakan dengan anak, kira-kira apa makanan favorit yang bisa dibuat bersamanya.

Memilih sendiri jenis makanan yang akan dibuat, berarti Anda mengajarkan anak tentang otorita. Ya, meski sebatas menentukan jenis makanan dan Anda tetap ikut menentukan pilihan akhirnya, paling tidak anak sadar, pendapatnya dihargai.

Setelah memilih jenis makanan, Anda bisa mengajaknya berbelanja. Dalam kegiatan ini Anda dapat melibatkannya dengan mengizinkan ia memegang catatan daftar belanja dan mengingatkan apa yang belum tersedia di rumah. Dengan demikian Anda mengasah daya ingat anak.

Bagaimana jika bahan yang dicari tidak ada? Ajak anak melihat sisi baiknya, agar ia tidak sedih. Anda dan anak dapat mencari bahan alternatif, dan sampaikan bahwa kegiatan memasak juga terbuka untuk improvisasi. Dari sini anak melihat bahwa dalam hidup selalu ada jalan keluar, dan kreativitas adalah modal utamanya.

Dari awal sampai menyajikan.  Ketika anak memilih makanan favorit spageti sebagai eksperimen pertamanya, Anda boleh saja memintanya membantu merebus pasta  di bawah supervisi Anda. Sediakan undak-undakan atau bangku kecil yang kokoh sebagai tempatnya berdiri agar ia memiliki ketinggian cukup saat memasak.

Anak-anak secara langsung dan tidak langsung belajar proses dan sistematika membuat sebuah makanan, melalui keterlibatan mereka di dapur. Bagi anak-anak usia di bawah 4 tahun, sebaiknya tidak Anda libatkan dalam kegiatan yang berhubungan dengan kompor dan peralatan tajam. Sedangkan bagi si 4 tahun, pengalaman dan pengetahuannya cukup membentengi dan melindunginya  dari cedera.

Ajak pula anak membuat saus spageti dan memarut keju sebagai pelengkap. Si 4 tahun yang telah terlatih motorik halus serta kendali gerak tangannya biasanya dapat memarut keju dengan baik tanpa terluka. Berbagi tugas sungguh membuat anak punya pengalaman berbeda. Melalui kegiatan ini, anak dapat menikmati hasil karya bersama.

Setelah semua selesai, langkah terakhir adalah menyajikan makanan. Ajak anak menyiapkan peralatan makan dan menyajikan spageti. Ajarkan ia menyedok pasta yang telah matang dengan jepit spageti, lalu menyendok saus dengan rapi.  Anak niscaya menyadari betapa memasak itu bukan tugas sederhana. Ia mulai bisa menghargai usaha Anda saat membuat makanan untuknya setiap hari.

 



Artikel Rekomendasi