Memberi Anak Penghargaan

 

Penghargaan perlu diberikan pada anak sebagai motivator sekaligus untuk meningkatan kepercayaan dirinya.

Bersifat sosial: Pujian, pelukan, ciuman
Pilih kata-kata yang sederhana, jelas, spesifik, sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya. Misalnya, “Bunda senang, adik tidak menangis saat tumpukan balok yang disusun jatuh.” Anak yang terlalu sering dipuji  tak termotivasi untuk mencoba melakukan hal lain. Dalam jangka panjang ia akan tumbuh menjadi pribadi manja, kurang daya juang, kurang kreatif, tidak menyadari kekurangannya dan  akhirnya tidak optimal dalam berprestasi. Sambil memuji, peluk dan cium anak dengan hangat.

Bersifat materi: makanan, minuman, mainan, dan benda-benda lainnya. Sebaiknya bukan makanan atau minuman manis. Setiap memberi hadiah berupa materi, imbangi dengan hadiah yang sifatnya sosial.  Perlahan-lahan, ubah hadiah  hanya berupa pujian dan pelukan  tanpa hadiah materi.

Berupa kesempatan lebih, misalnya memberi anak tambahan jam menonton DVD, bermain lebih lama, jalan-jalan ke tempat yang diinginkan. Meski diberi kelonggaran, namun Anda tetap harus menentukan berapa waktu lebih yang dimiliki anak dan secara konsisten harus ditaati olehnya.

Bila Anda ingin memberinya penghargaan, perhatikan ini:
  • Pemberian penghargaan harus terkait dengan aktivitas positif. Misal, anak yang mau belajar menggambar, maka dia berhak mendapat pujian, pelukan, atau ciuman.
  • Penghargaan juga harus segera diberikan setelah anak melakukan hal positif yang baru bisa ia lakukan. Dengan begitu, anak akan paham perbuatan mana yang bisa mendatangkan hadiah. Misalnya, setelah membantu membereskan mainannya, dia mendapat biskuit tambahan.
  • Jika akan memberi hadiah, sesuaikan besarnya dengan perjuangan yang telah dilakukan anak. (me)



 



Artikel Rekomendasi