Menghadapi Anak Generasi Digital

 


Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan, anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu anak-anak yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir. Sedangkan kita, orangtuanya, disebut imigran digital, yakni manusia yang hidup dalam peralihan dunia tanpa digital ke dunia digital.
 
Membesarkan anak generasi digital susah-susah gampang. Susah, jika orangtua tidak mengikuti perkembangan digital, gampang jika sebaliknya. Namun keduanya bak pedang bermata dua: bisa bermanfaat sekaligus ‘mencelakakan’, terlebih bagi anak-anak dan remaja.
 
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam menghadapi anak-anak digital menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI:
 
Kesehatan mata
Paparan radiasi berlebihan dari penggunaan telepon pintar dan layar digital lain dapat memicu penglihatan yang buruk. Cahaya biru yang dipancarkan oleh smart phone dapat merusak retina.
 
Masalah tidur
Anak dapat mengalami gangguan tidur jika terlalu lama melihat layar digital dan dampak isi media digital. Cahaya biru yang dipancarkan oleh smart phone dapat mengganggu produksi melatonin - yaitu hormon yang diperlukan untuk mengatur siklus tidur..  
 
Sulit konsentrasi
Penggunaan media digital berefek pada keterampilan mengubah perhatian anak, sehingga bisa meningkatkan perilaku terlalu aktif dan kesulitan untuk konsentrasi.
 
Menurunnya prestasi belajar
Penggunaan media digital yang berlebihan mengalihkan waktu belajar anak sehingga dapat menurunkan prestasi belajarnya.
 
Perkembangan fisik terganggu

- Membatasi aktivitas fisik yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang yang optimal.
- Anak sering menahan lapar, haus, dan keinginan buang air sehingga mengganggu sistem pencernaan, yang menyebabkan ketidak keseimbangan bobot tubuh (terlalu gemuk atau terlalu kurus).

Perkembangan sosial terhambat
- Tumbuh menjadi pribadi yang lebih mementingkan diri sendiri sehingga sulit bergaul secara langsung.
- Memiliki kesulitan mengenali berbagai nuansa perasaan.

Perkembangan otak terganggu
Anak bingung atau tidak mampu menyeimbangkan antara bermain di perangkat digital dan bermain di dunia nyata.
 
Perkembangan bahasa tertunda
Penelitian telah menunjukkan, penggunaan media digital bisa menunda perkembangan bahasa anak, terutama untuk anak-anak usia 2 tahun dan di bawahnya.
(Ester Sondang)
 

 

 



Artikel Rekomendasi