7 Binatang Berikut Bisa Membantu Pertumbuhan Balita

 

Fotosearch


Anda sering memergoki balita memerhatikan hewan atau kagum mendengar suara hewan, bahkan mencoba menirukannya? Tidak perlu heran. Sebab,  menurut penelitian di University of Virginia dan Rutgers University keduanya di AS, anak berusia 11 bulan lebih tertarik dengan hewan daripada mainan. Terbayang betapa  mereka akan antusias jika diajak berinteraksi dengan hewan. Bermain dengan hewan, selain akan mengasah empatinya, juga akan mengenalkan anak pada tekstur dan suara! Temani anak saat ‘berkenalan’ dengan hewan karena beberapa hewan tersebut bisa menyakitinya.  

1. Unggas
Suara hewan yang masuk golongan unggas seperti ayam, burung, angsa, dan bebek memiliki suara nyaring yang menyenangkan didengar. Unggas pun memiliki bulu halus, warna-warni dan beberapa bisa terbang. Salurkan kegemasan anak dengan memberinya kesempatan menyentuh dan menggendongnya dalam waktu sebentar saja. Pastikan, tidak mengambil anak ayam saat sang induk berada di sekitar, karena ini akan memicu unggas jadi galak akibat merasa anak-anaknya dalam keadaan terancam. Juga, hati-hati anak bisa dipatuk, meski tidak sakit.

2. Kucing
Mungkin inilah hewan yang pertama dikenal oleh balita, karena mudah ditemui di jalan atau sesekali ada yang ‘mampir’ di rumah. Kucing memang hewan jinak yang menikmati jika dipangku dan dibelai. Anda bisa memberi kesempatan balita Anda untuk mengusah bulunya yang lembut atau bahkan menggendongnya. Jelaskan untuk tidak menarik ekornya,  karena kucing tidak suka dan akan membuatnya marah dan mencakar.

3. Semut
Biasanya, nih, anak akan meletakkan kepala di lantai sambil mengamati iring-iringan semuat. Sakit gemas, terkadang ia ‘memitasnya’. Akibatnya tak jarang ia digigit, gatak bahkan perih. Makanya, saat ada semut beriringan ajak ia memerhatikan. Lalu Anda jelaskan bahwa mereka sedang bekerja sama, saling membantu, dan saling sapa.  Jika diganggu ia akan marah menggigit. Lebih seru, jika Anda melihat semut itu dengan kaca pembesar. Dengan itu ia bisa melihat kaki dan mata semut.

4. Anjing
Sering dianggap sebagai sahabat manusia yang setia. Anak boleh menyentuh dan mengelus sayang. Namun ingatkan ia untuk tidak membuat marah seperti mengganggu saat anjing sedang tidur atau makan. Namun lebih dari itu, sebaiknya Anda jeli mengenali anjingnya terlebih dulu. Seperti menghindari sembarang menyentuh anjing yang bertemu di jalan, atau menyentuh anjing yang sudah dilatih untuk ‘galak’ dan berukuran besar.

5. Ikan Hias
Selain sebagai pemanis sudut rumah, kehadiran ikan hias bisa jadi penghalau stres, dan alternatif teman binatangnya anak. Terutama bila ia punya alergi terhadap bulu. Libatkan anak saat waktunya memberi makan tiba dengan memperhatikan takaran agar jangan terlalu banyak. Ajari pula, bahwa salah satu bentuk ekspresi sayang adalah dengan tidak dengan mengobok-ngobok air, sebab akan membuat ikan stres dan mati.

6. Hamster
Anak pasti sangat antusias dengan teman kecil yang menggemaskan ini. Tentu saja, ia boleh menyentuh dan mengelus lembut. Boleh juga menggendong, namun jangan terlalu sering. Karena tergolong hewan yang mudah stres dan membutuhkan tempat serta perawatan yang khusus, Anda sebaiknya tahu pula aturan main merawat agar hamster tetap sehat dan bertahan hidup.

7. Monyet
Anda dan balita mungkin sering melihat monyet dalam pertunjukan topeng monyet. Namun hindari anak untuk menyentuhnya atau bermain-main dengannya. Sebab monyet bukanlah hewan yang bisa ‘diajak’ main. Bahkan memelihara itu dilarang. Untuk mengenalkan monyet sebaiknya ajak ia ke kebun binatang. Melihat gerak-geriknya, yang mengayun dan melompat. Ajak balita untuk menirukan monyet mengayun.

(FIN/ERN)

 



Artikel Rekomendasi