Warna Favorit Anak dan Kebutuhan Emosinya

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Apakah Bunda merasa si kecil sepertinya menyukai warna tertentu? Misalnya, saat diajak beli baju, ia cenderung hanya memilih warna yang itu-itu saja. Atau, ia pernah menolak ganti baju karena warna baju itu adalah warna favoritnya.

Pilih-pilih warna baju atau benda-benda favorit mungkin sudah biasa bagi orang dewasa. Orang dewasa sudah dapat mengambil keputusan berdasarkan pemikiran yang rasional, seperti kecenderungan terhadap warna baju tertentu karena merasa cocok dengan rona kulitnya. 

Namun bagaimana dengan anak-anak? Apakah ada penjelasan di balik keterikatan mereka terhadap warna tertentu? 

Mengutip situs EduCare (educarechildcenter.com), pakar kesehatan anak dan penulis The Emotionally Healthy Child, Maureen Healy menjelaskan mengapa balita cenderung terhadap suatu warna.

"Dari sudut pandang saya sendiri, warna seperti makanan bagi anak-anak. Dari perspektif teori warna, setiap anak tertarik pada warna yang mereka butuhkan secara emosional saat ini, dan saya tidak masalah jika anak laki-laki atau perempuan 'terjebak' pada warna tertentu sebagai favorit mereka," kata Maureen dikutip Ayahbunda, 22 Februari 2021. 

"Terkadang warna tertentu membuat anak merasa lebih baik, entah itu menenangkan mereka atau sekadar membuat mereka nyaman," tambahnya. 

Sama seperti orang dewasa yang kegemaran terhadap warna bisa berubah-ubah, anak-anak pun demikian. Mungkin saat berusia 4 tahun, gadis kecil Bunda sangat suka warna merah jambu, namun ketika ia kelas 2 SD, biru menjadi warna favoritnya karena ingin 'samaan' dengan Elsa Frozen. Seperti yang dikatakan Maureen, anak-anak memilih warna tertentu bisa karena warna itu mewakili simbol atau representasi sesuatu. 

"Misalnya, simbol hati mewakili cinta dan paling dekat dengan merah muda dan hijau. Jadi, seorang anak yang berfokus pada cinta mungkin ingin mengenakan gaun merah jambu seperti putri sewaktu ia TK, tapi kemudian di kelas tiga SD ketika dia lebih suka unicorn, peri, dan benda mistis, dia mengubah warna favoritnya menjadi ungu,” kata Maureen.

 
Foto ilustrasi (Freepik)

Terkait dengan warna favorit anak dan kebutuhan emosionalnya, beberapa informasi berikut ini mungkin dapat menjadi wawasan bagi orang tua. 

Merah: Balita yang menyukai warna merah mungkin berkemauan keras. Jika menginginkan sesuatu, ia harus mendapatkannya. 

Biru: Orang yang tenang, kalem, biasanya tertarik pada nuansa biru. Jika si kecil suka warna biru, mungkin dia tipe anak yang tenang dan kalem.

Hijau: Balita yang manja dan ingin disayang mungkin memilih warna hijau sebagai favoritnya. Biasanya ia sedang mencari rasa aman.

Merah muda: Ingin bermain terus dan bersenang-senang. 

Ungu: Si kecil mungkin akan suka menjadi seniman atau anak yang paling artsy (nyeni) di antara teman-temannya.

Oranye: Ramah, sosial, mungkin senang menjadi pusat perhatian.

Kuning: Balita yang menyukai warna kuning bisa jadi pandai merencanakan dan menyusun strategi. 

Hitam: Meski anak-anak biasanya menyukai warna-warna cerah, bukan tidak mungkin ia cenderung pada warna hitam. Jika warna hitam menjadi pilihannya, mungkin ia sedang menunjukkan kepribadian yang murung atau sensitif. 


ALI


 

 



Artikel Rekomendasi