4 Ungkapan Perasaan Bayi yang Harus Dipahami Orang Dewasa

 

Foto: Pixabay
 
Semua bayi terlihat menggemaskan dan sering kali melakukan hal-hal tidak terduga untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Salah satunya melalui ekspresi wajah ketika berhadapan dengan situasi tertentu. Pahami empat bahasa bayi berikut ini yang sering mereka lakukan untuk menyatakan ‘pendapatnya’.
 
1. Terpesona
Tandanya: Matanya lekat memandang objek dengan posisi alis yang menurun dan kadang mulutnya sedikit menganga. Bisa disertai menjerit, menunjuk, atau bergerak ke arah hal yang menjadi fokusnya.
 
Apa yang harus dilakukan?
Biarkan si kecil menyentuh dan bermain dengan suatu benda yang menarik perhatiannya. Dukung keingintahuannya terhadap pengalaman-pengalaman baru dengan cara menjelaskan warna, bentuk, maupun fungsi sederhana benda melalui permainan. Misalnya bayi tertarik melihat piala di rumah, maka Anda bisa memberikan piala tersebut sambil berkata “Ini piala berwarna emas untuk bayi terlucu di rumah!” Hal ini akan membantu meningkatkan perkembangan otaknya.
 
Ketika bayi mulai bergerak ke arah benda-benda pada usia sekitar 9-12 bulan menandakan bahwa ia ingin mendapatkan lebih banyak informasi. Inilah momen penting untuk membantu si kecil mempelajari bahasa seperti diutarakan oleh Jana Iverson, Ph.D, Direktur Lab Komunikasi Bayi Universitas Pittsburgh. “Saat si kecil menunjuk dan meraih sesuatu sebenarnya mereka berkata, 'Hei, aku ingin tahu lebih banyak tentang ini!'”
 
2. Tidak bahagia atau merasa kesulitan
Tandanya: Sudut-sudut mulut menurun, kedua alisnya melengkung di tengah. Jika dia tidak menangis, kemungkinan dagunya bergetar.
 
Apa yang harus dilakukan?
Sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa bayi Anda mungkin terlalu banyak mendapat stimulasi. Jika Anda tidak bertindak cepat, maka hal itu dapat berubah menjadi krisis yan membuatnya tidak bahagia. Bisa jadi reaksi pertama Anda adalah membawa si kecil ke suatu tempat yang tenang agar dia lebih relaks. Namun, menurut Harvey Karp, MD, pengarang buku “Happiest Baby on the Block” yang juga muncul dalam bentuk DVD, bayi yang tidak bahagia membutuhkan stimulasi ritmis untuk merasa santai. Jadi, berikan ruang bagi si kecil di tempat favoritnya bila sepanjang hari sudah bermain dengan kakek atau neneknya atau dikerumuni banyak orang.
 
3. Bosan
Tandanya: berusaha menarik perhatian Anda dengan berteriak, menangis, atau bahkan melempar mainan. Dia mungkin juga tersenyum atau tertawa ketika Anda bereaksi.
 
Apa yang harus dilakukan?
Harvey beranggapan hal ini adalah bonus karena ketika si kecil minta perhatian menandakan bahwa ikatan antara Anda dan dia sangat kuat. Seiring berkembanganya otak bayi, kebutuhannya akan hal baru terus meningkat. Misalnya pada usia 12 minggu, si kecil dapat menghabiskan berjam-jam hanya untuk menatap wajah Anda, tetapi beberapa bulan berikutnya ia berhenti melakukannya dan mencari hal lain untuk diperhatikan.
 
Agar si kecil tetap antusias, lakukan sesuatu yang berbeda untuk menarik minatnya. “Ketika Anda menyanyikan lagu, ubah ritme, percepat temponya menjelang akhir lagu, buat kata-kata baru, atau ubah nada suara Anda,” saran Harvey. Libatkan pula si kecil untuk bermain dengan berbagai cara untuk mencegah rasa bosan.
 
Bunda pun harus kreatif agar tidak menjadi satu-satunya sumber hiburan bagi bayi. “Sejak usia 4 bulan, si kecil menaruh minat pada benda-benda di sekitar mereka. Beberapa balok berwarna cerah atau bahkan Tupperware dan sendok kayu bisa membantu," ungkap Tanya Remer Altmann, M.D., juru bicara American Academy of Pediatrics dan penulis “Mommy Calls”.
 
4. Marah
Tandanya: wajahnya memerah saat menangis dengan mata terpejam. Dia bahkan bisa mendorong atau memukul tangan Anda saat berusaha ditenangkan.
 
Apa yang harus dilakukan?
Bayi memiliki emosi sederhana dan otak mereka belum cukup berkembang untuk mengungkapkan perasaan cemburu atau malu. Jika si kecil mulai bertingkah di luar kendali tetapi kondisinya tidak sakit atau kesakitan, ada kemungkinan dia merasa lapar atau lelah. Cobalah melakukan sesuatu yang menurut Anda memang dibutuhkannya, baik itu mengajaknya tidur sejenak atau makan. Gunakan nada suara yang menenangkan dan ekspresi sederhana yaitu shushing atau ucapkan satu kalimat pendek berulang kali seperti "Tidak apa-apa, tidak apa-apa" supaya si kecil mengerti bahwa Anda memahami kebutuhannya.


PRIMA SOERATNO

Baca juga:
Yuk, Terjemahkan Tangis Bayi
Ajak Bayi Belajar Tersenyum
7 Cara Mendorong Anak Cepat Bicara




 

 



Artikel Rekomendasi