Bolehkah Ibu Hamil Mewarnai Rambut?

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Mewarnai rambut kerap dilakukan para perempuan - tidak hanya untuk menutupi uban, tetapi juga untuk penampilan. Lebih trendy dan fresh, memang keren.  Dan selama ini sepertinya aman-aman saja. Jarang ditemukan pewarna rambut menimbulkan kecelakaan atau keracunan serius selama digunakan sesuai petunjuk. 

Tapi bagi yang sedang hamil, lain persoalan. Banyak ibu hamil mempertanyakan apakah mewarnai rambut  tidak akan berdampak buruk bagi kehamilan. Persepsi yang banyak beredar adalah bahan kimia dari pewarna rambut kemungkinan bisa diserap masuk ke dalam kulit kepala, kemudian mengalir ke dalam darah, sehingga mencapai plasenta.

Pewarna rambut memang dihasilkan dari zat kimia seperti amonia, peroksida, dan bahan lainnya yang digunakan untuk memicu proses oksidasi agar dapat mengubah warna rambut. 

Menurut dokter ahli kandungan dan kebidanan Jessica Shepherd, M.D., di University of Illinois Chicago, seperti dilaporkan InStyle, Kamis, 12 November 2020, konsentrasi bahan kimia dalam pewarna rambut adalah 'tidak terlalu beracun'.

Satu riset tahun 2008 dari National Institute of Health menemukan bahwa paparan bahan kimia dari pewarna rambut atau produk rambut yang menghasilkan penyerapan sistemik sangat terbatas, kecuali jika ada luka bakar atau abses di kulit kepala. Pernyataan tersebut kemudian diasumsikan bahwa bahan kimia pewarna rambut tidak mungkin mencapai plasenta dalam jumlah besar yang dapat membahayakan janin. 

InStyle menyebutkan bahwa pewarna rambut kini lebih aman dari sebelumnya, berkat standar keamanan konsumen yang lebih terjaga serta pemantauan yang cermat oleh FDA. Formula dalam pewarna rambut yang berbahaya telah dibatasi hingga konsentrasi yang sangat rendah atau bahkan dihentikan seperti formaldehida dan timbal asetat. 

Lantas bolehkah ibu hamil mewarnai rambut? Dr. Shepherd mengatakan bahwa aman untuk mewarnai rambut saat hamil karena pewarna tidak bersentuhan dengan kulit kepala dalam jangka waktu yang cukup lama untuk bisa menyebabkan kerusakan.

"Sejumlah kecil bahan kimia dapat masuk, tetapi tidak cukup untuk membahayakan janin dalam kandungan," jelas Dr. Shepherd. 
Beberapa dokter yang lebih konservatif mungkin menyarankan agar tidak mewarnai rambut dalam 12 minggu pertama kehamilan karena trimester pertama penuh dengan tonggak perkembangan penting untuk janin Anda. Namun menurut Dr. Shepherd tidak ada penelitian yang menunjukkan hal itu berbahaya bagi janin.

"Jika Anda akan mewarnai rambut, pastikan Anda menggunakan sarung tangan dan ikuti petunjuk dengan hati-hati - dan pastikan Anda membilas pewarna rambut dengan bersih menyeluruh," kata Dr. Shepherd.

Jika Bunda masih belum yakin, jangan takut untuk bertanya atau meminta saran kepada dokter.


ALI

 



Artikel Rekomendasi