Jangan Tunda ke Dokter Bila Anda Mual dan Muntah Hebat

 

Foto: shutterstock

Disebut juga hyperemesis gravidarum. Calon bunda yang mengalaminya sepanjang kehamilan, tak boleh menunda ke dokter. Karena, gangguan kehamilan ini dapat memicu kelahiran prematur dan preeklamsia.

Mual dan muntah yang dialami calon ibu di awal kehamilannya, wajar terjadi. Ini dialami sekitar 70 – 80 persen ibu hamil. Cara mengatasinya pun sebenarnya tidak sulit, yaitu dengan menjaga perut agar tidak kosong. 

Meningkatnya hormon kehamilan adalah penyebabnya. Jadi wanita yang baru hamil akan memahami kondisi ini. Tapi, bila mual dan muntahnya sangat ekstrem hingga calon ibu turun berat badan, ini disebut hyperemesis gravidarum.

Bahayakah?


Di Amerika sebanyak 60.000 kasus hyperemesis gravidarum  per tahun di rawat di rumah sakit, karena memang tidak dapat ditangani sendiri seperti morning sickness. Bila dibiarkan, gangguan kehamilan ini dapat berakibat buruk pada janin dan ibunya. Preeklamsia dan melahirkan bayi premature adalah akibatnya.

Bila Anda mengalami gejalanya, jangan tunda ke dokter. Dokter akan menentukan apakah Anda perlu rawat inap, atau mengubah pola makan untuk mengatasinya.

Baca Juga:
Hamil Anak Ketiga, Kate Middleton Kembali Alami Morning Sickness Parah

Banyak penyebab masalah kehamilan ini:

- Meningkatnya hormon-hormon HCG (human chorionic gonadotropin), estrogen, dan progesteron di awal kehamilan.

- Meningkatnya tiroksin dalam darah, yang ternyata menjadi 70% penyebab hyperemesis gravidarum.

- Kehamilan kembar

- Ada jaringan abnormal pada uterus yang disebut hydatidiform mole

- Lemak yang tidak normal di dalam darah

- Kurang mineral zinc dan pyridoxin

Kenali tanda-tanda Anda mengalami Hyperemesis gravidarum:

- Mual dan muntah cukup berat

- Pusing, kepala rasa melayang

- Produksi air liur berlebih

- Sakit kepala

- Kulit dan mata berwarna kekuningan

- Tekanan darah rendah

- Detak jantung lebih cepat

- Indera penciuman meningkat kepekaannya

- Gangguan pada indera pencecap

- Elastisitas kulit berkurang

- Berat badan berkurang 5 sampai 10 persen

- Aktivitas sehari-hari terganggu

- Perubahan suasana hati, cemas, mudah tersinggung, dan depresi.

 Imma Rachmani
 
 
 

 



Artikel Rekomendasi