Janin pun Bisa Bermimpi

 

Hasil USG 4 Dimensi pada janin di dalam rahim, berhasil menunjukkan bahwa janin kadangkala memiliki aktifitas gelombang otak yang sama dengan gelombang otak seseorang saat sedang bermimpi.

Dr. Gillian Lockwood, MRCOG, DPhil, MA, pakar kandungan dan kebidanan dari John Radcliffe Hospital, Oxford, di Inggris mengatakan, di usia kehamilan 24-30 minggu, janin  mulai dapat bermimpi. Bukti ini ditunjukkan melalui hasil scan terhadap gerakan bola matanya yang dikenal dengan istilah Rapid Eye Movement (REM).

Pada saat pengukuran terhadap gelombang otak janin, tercatat mirip dengan gelombang otak saat orang sedang bermimpi dan gerakan bola matanya pun menunjukkan pola yang sama seperti saat orang sedang bermimpi. Menurutnya, ini adalah proses persiapan yang dilakukan sistem sarafnya untuk kelak menjalani kehidupan di luar rahim.

Riset lain menyebut, janin mulai bermimpi di usia 32 minggu atau awal trimester 3. Sebanyak 90 - 95 persen waktu digunakan oleh janin untuk tidur. Dalam tidurnya, janin juga mengalami deep sleep, fase REM (rapid eye monement) dan fase berikutnya, yang kemudian berulang. 

Selama tidur di fase REM mata janin bergerak-gerak seama seperti mata kita ketika tidur di fase REM. Ilmuwan yakin bahwa janin juga bermimpi. Mimpi apa mereka? Sensasi di dalam rahim. Mendekati waktu kelahirannya, jumlah waktu tidurnya berkurang menjadi 85 - 90 persen. 

Riset oleh ahli matematika, Karin Schwab dan tim neuroscientist (ilmuwan ilmu saraf) di Universitas Schiller di Jena, Jerman telah menemukan bahwa fetus dapat memasuki fase tidur bermimpi seperti di minggu-minggu sebelumnya ketika fase REM terdeteksi. 
Analisa matematika mereka mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang tujuan tidur. Analisa itu juga menyediakan alat untuk meneliti bagaimana otak berkembang, dan untuk mengidentifikasi periode rentan dalam perkembangan otak ketika kerusakan otak dapat menyebabkan penyakit di kemudian hari. (IR)

 

 



Artikel Rekomendasi