Jika Plasenta Lepas Sebelum Waktunya

 


Plasenta merupakan organ penting yang menghubungkan bunda dengan janin. Melalui plasenta, janin bukan hanya mendapat asupan nutrisi namun darah dan oksigen. Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta sudah terbentuk lengkap. Memasuki usia kehamilan 20 minggu, sebanyak 300 ml darah akan mengalir ke plasenta tiap menitnya. Volume darah akan meningkat seiring dengan usia kehamilan.
 
Idealnya, plasenta akan lepas setelah bayi lahir. Namun, beberapa ibu hamil mengalami Ruptured Placenta (RP) atau plasenta lepas di usia kehamilan kurang dari 20 minggu yakni saat janin masih berada di dalam rahim. Plasenta yang lepas dari dinding rahim, bisa sebagian atau lepas seluruhnya. Jika ini terjadi maka aliran darah dari plasenta ke janin akan terhenti. Tak hanya itu, janin pun kehilangan sumber makanan dan oksigen.
 
Pada saat plasenta lepas, bukan hanya berakibat fatal ke janin, bunda pun akan mengalami perdarahan di dalam rahim. Gejala yang dirasakan yaitu perut tegang dan nyeri hebat di sekitar rahim. Jika darah yang keluar cukup banyak, bunda akan mengalami anemia, hipotensi bahkan mengeluarkan darah dari hidung, telinga, dan mata.
 
Hampir setiap perempuan hamil dapat mengalami plasenta lepas, terutama jika Bunda pernah jatuh terpeleset dan mengalami benturan keras pada perut. namun, ada juga kondisi yang paling berisiko di antaranya :
  1. Kehamilan di atas usia 35 tahun.
  2. pernah diurut bagian perut untuk memutar posisi janin.
  3. Ketuban pecah sebelum waktunya.
  4. memiliki riwayat Diabetes Mellitus.
  5. Tali pusat janin pendek.
  6. mengalami hipertensi/pre eklamsia/eklamsia.
  7. Perokok aktif atau masih mengkonsumsi alkohol saat hamil.
  8. Perut selalu tertekan saat menyetir.
 
Ketika plasenta terlepas dari dinding rahim, tanda-tanda yang muncul akan terbagi pada tiga tahap.

Ringan, si ibu  tidak mengalami keluhan apapun. Kondisi plasenta lepas baru diketahui setelah bayi lahir dengan ditemukan gumpalan darah mati di dalam plasenta. Kadang gejalanya tidak disadari oleh ibu hamil. Karena itu, penting sekali bagi ibu yang mengalami benturan keras pada area perut untuk melakukan pengecekan oleh dokter kandung. Termasuk, jika ia mengalami kondisi-kondisi medis yang disebutkan di atas.

Sedang, pada kondisi ini ibu mengalami perdarahan antara 200-500 cc. Terjadi nyeri pada bagian perut dan punggung serta perut terasa kaku, juga akan mengalami perdarahan pada vagina. Terjadi saat kehamilan sudah cukup bulan, akan dilakukan pengakhiran kehamilan untuk mencegah berbagai komplikasi. Jika kehamilan belum cukup bulan dan plasenta lepas justru masuk pada kondisi berat, Dokter akan mengakhiri kehamilan segera.


Berat, yaitu ketika plasenta sudah lepas seluruhnya dari dinding rahim. Ibu mengalami kegagalan multiorgan dan bayi juga sudah meninggal di dalam rahim. Dokter akan melakukan bedah caesar untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari dalam rahim. Jika perdarahan dari uterus semakin banyak, Dokter akan melakukan pengangkatan rahim dan menangani berbagai komplikasi yang akan terjadi.
 
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, segera cari rumah sakit terdekat untuk dilakukan tindakan medis.  
 
Maria Soraya Az Zahra

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Plasenta Lepas

Plasenta yang lepas sudah termasuk kondisi yang membahayakan baik bagi ibu hamil maupun janin. Buruan ke dokter agar segera ditangani secepatnya... read more