Kulit Melar itu Bernama Stretch Mark

 


Guratan-guratan di kulit perut saat hamil ini bikin kaget, memang. Warnanya pun berbeda pada tiap orang. Bisa pink, merah, ungu atau coklat tergantung warna kulitnya.

Stretch mark tampak jelas, berbentuk guratan vertikal di permukaan kulit mulai dari tulang kemaluan sampai ke pusar.  Di daratan Eropa, 8 dari 10 wanita hamil mengalami ini. 
 
Tak hanya di perut, bagian lain yang mengalami pembesaran seperti payudara dan lengan atas juga bisa mengalami stretch mark, sejalan dengan membesarnya kehamilan. Setiap ibu tentu saja berbeda.
 
Apa sih, tanda awal yang bisa dilihat? Awalnya terasa gatal di area kulit yang mengalami penipisan.  Ini tidak berbahaya bagi ibu maupun janin. Setelah bayi lahir, stretch mark akan hilang perlahan, dan menyisakan guratan tipis berwarna putih bagi yang berkulit sawo matang. Ini tidak bisa sepenuhnya hilang. Jadi, perut bunda agak bermotif.
 
Penyebabnya
 
Hormonal. Tidak hanya wanita hamil yang mengalami stretch mark. Anak di masa pubertas yang mengalami perubahan hormon dan kenaikan berat badan juga bisa memiliki stretch mark di paha. Perubahan hormon saat  hamil juga dapat menimbulkan stretch mark.
 
Ini terjadi ketika lapisan tengah kulit yang disebut dermis mengalami peregangan dan pecah. Apakah akan muncul stretch mark, sangat tergantung jenis kulitnya. Ada orang yang kulitnya elastis, sehingga tidak muncul stretch mark.
 
Peningkatan berat badan selama hamil
Stretch mark akan terjadi bila bunda mengalami penambahan berat badan melebihi rata-rata selama hamil. Kebanyakan wanita hamil mengalami peningkatan berat badan antara 10 sampai 12,5 kg. Penambahan berat badan normal sangat tergantung pada berat badan awal ibu sebelum hamil.  Karena Anda tak boleh menurunkan berat badan selama hamil, lebih baik jaga makan dengan pola makan gizi seimbang.  
 

Stretch mark bisa dicegah?
 
Banyak krim mengklaim bisa menghilangkan stretch mark, begitu guratan ini timbul. Padahal tidak. Jumlah   krim atau minyak yang dapat mencegah timbulnya stretch mark pun  tidak banyak.  Tapi stretch mark bisa dicegah.
 

- Kendalikan berat badan. Hamil bukan berarti bebas makan apa saja dan bebas menaikkan berat badan. Sedang hamil atau tidak, mengendalikan berat badan itu penting untuk menjaga kesehatan.
 
Stretch mark akan lebih mudah timbul bila berat badan meningkat pesat. Sebaliknya turun berat badan secara cepat pun bisa menimbulkan stretch mark. Menjaga berat badan dengan pola makan sehat dan olah raga sangat dianjurkan juga untuk ibu hamil.
 

- Penuhi kebutuhan cairan. Minum cukup, penting untuk membuat kulit terhidrasi dan lembut. Cairan yang dimaksud adalah air. Karena minum kopi justru memicu pembuangan cairan lewat urin. Banyaknya cairan yang keluar membuat kulit menjadi kering dan mudah terjadi stretch mark. Ibu hamil sebaiknya tidak minum kopi atau minuman berkafein lainnya.

- Konsumsi makanan sehat, penuhi semua kebutuhan vitamin dan mineral. Vitamin C, vitamin A, dan D serta mineral zinc berkaitan dengan kesehatan kulit. Yaitu sebagai antioksidan, antiradang, dan mempercepat pemulihan luka pada kulit. Belum ada penjelasan tentang manfaat zinc untuk mencegah stretch mark. Tetapi makanan yang mengandung zinc ini penting untuk menjaga kesehatan kulit.

- Lakukan perawatan bila tampak ada tanda-tanda stretch mark akan muncul. Konsultasi dengan dokter kulit di awal kehamilan juga baik. Tanyakan kepada dokter, bagaimana cara mencegah timbulnya stretch mark agar tidak semakin parah.

Pada ibu hamil, pengaruh hormon terhadap timbulnya stretch mark cukup signifikan. 
Sebetulnya tidak ada cara ampuh untuk mencegah stretch mark, meski ibu rajin mengolesi tubuhnya dengan losion dan krim. Yang paling penting adalah menjaga berat badan.

 

Bisakah dihilangkan?

Stretch marks yang berwarna merah dan stretchmark yang berwarna putih memiliki penanganan yang sedikit berbeda. Stretch mark berwarna merah terapi utamanya dengan menggunakan pulsed dye laser, IPL, dan penggunaan krim yang mengandung tretinoin. Stretch mark yang sudah berwarna putih terutama dapat diperbaiki dengan laser fractional dan microneedling. Stretch mark berwarna merah (masih tahap awal) memiliki potensi perbaikan yang lebih baik dari pada stretch mark yang sudah lama.

Sebaiknya lakukan treatmen setelah bayi lahir, meski stretch mark tidak bisa benar-benar hilang dari permukaan kulit. Ada beberapa cara:
 
 
- Gunakan krim yang mengandung tretinoin. Krim ini bekerja dengan cara merangsang kolagen untuk berproduksi. Kolagen adalah protein yang membantu mengembalikan elastisitas kulit. Ampuh untuk mengurangi stretch mark, terutama yang masih berwarna pink atau merah.   Krim ini tidak boleh digunakan selama kehamilan karena dapat membahayakan janin. Krim ini hanya bisa digunakan dengan resep dokter, setelah melahirkan. Krim ini juga dapat bersifat iritatif.

- Terapi laser untuk merangsang produksi kolagen dan elastin. Hasilnya akan lebih baik untuk menghilangkan stretch mark yang baru muncul. Namun juga tidak boleh diaplikasikan pada ibu hamil. Contohnya fractional laser (laser fraksional)
 


- Microneedling – merupakan terapi untuk merangsang pertumbuhan kolagen baru dengan menggunakan banyak jarum kecil yang diaplikasikan ke kulit. Terapi ini sering kali dikombinasi dengan PRP (platelet rich plasma) yaitu menggunakan serum yang kaya akan platelet dan growth factor yang berasal dari darah kita, yang akan sangat berguna untuk proses penyembuhan luka.

Microneedling radiofrequency adalah Teknik menggabungkan microneedling dan radiofrequency.


- Mikrodermabrasi. Yaitu terapi dengan cara  menghilangkan lapisan kulit lama dan memunculkan kulit yang baru. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, mikrodermabrasi sebaiknya tidak dilakukan selagi hamil karena kulit masih akan meregang sampai ibu melahirkan. Terapi ini terutama dapat membantu untuk stretch mark yang masih berwarna merah.

- Laser excimer, fototerapi, atau penggunaaan sinar ultraviolet,  merangsan produksi melanin sehingga menyamarkan stretch mark yang berwarna putih agar lebih menyerupai kulit di sekitarnya. Namun terapi ini tidak dapat mengobati tekstur atau atrofi yang disebabkan oleh stretchmark. Treatment ini juga tidak untuk ibu hamil.
 


Imma Rachmani

Konsultasi: dr. Arini Widodo, Sp.KK, Instagram: @dermatologistjakarta


Jadi anggota 9 Bulan Yang Menakjubkan klik di sini


 

 


Topic

#9BulanyangMenakjubkan



Artikel Rekomendasi