Mengatasi Rasa Sedih Pascakeguguran

 

Foto: shutterstock

Sulit mengatasi rasa sedih setelah keguguran, itu normal. Tidak mudah memang, menerima kehilangan, terlebih kehilangan ‘sesuatu’ yang sangat ditunggu.
 
Dr. Boy Abidin, Sp.OG , presenter Dr. OZ Indonesia dalam akun instagramnya mengumumkan  keguguran yang dialami oleh Aurel, selebram ibukota.
 
Penyebab keguguran
Dalam keterangannya itu, Boy menjelaskan apa yang disebut dengan keguguran. Keguguran adalah berakhirnya masa kehamilan sebelum usia 20 minggu. Menurut Boy, 12 minggu pertama usia kehamilan adalah masa rawan terjadinya keguguran. Ada beberapa penyebab keguguran:

- Kromosom.  Sel sperma dan sel telur masing-masing membawa kromosom. Ketika terjadi pembuahan, kromosom juga ikut bergabung. Adanya gangguan pada proses penggabungan itu mengakibatkan kehamilan tidak bisa lanjut dan terjadi keguguran.

- Hormonal. Ketika embrio menempel pada dinding rahim, dibutuhkan hormon kehamilan yang cukup. Kadar hormon yang tidak mencukupi mengakibatkan kehamilan tidak berkembang lalu lepas atau keguguran. Produksi hormon sangat tergantung pada pola hidup wanita tersebut. Pola hidup yang baik adalah cukup istirahat/cukup tidur, makan dengan gizi seimbang, aktivitas secukupnya atau tidak terlalu lelah. Dengan demikian produksi hormon akan cukup.

- Penolakan tubuh ibu terhadap janin atau faktor autoimun. Selain itu juga ada faktor infeksi yang menyebabkan janin tidak berkembang dengan baik.
 
Untuk Anda yang sedang hamil muda, harus benar-benar menjaga diri karena ini adalah masa rawan terjadinya keguguran.
 
Mengatasi rasa sedih
Saat mendapati dua garis merah pada alat tes kehamilan, rasa suka cita dialami oleh pasangan. Bayangan menjalani kehamilan, proses melahirkan dan mengasuh anak, pupus sudah. Sayangnya tidak semua orang di sekitarnya tidak dapat memahami kondisi pasangan yang sedang berduka.
 
Rasa duka ini kerap memengaruhi fisik dan emosi, karena duka mendalam dapat memengaruhi tubuh dan pikiran dengan cara yang berbeda. Beberapa hal ini dialami oleh calon ibu pascakeguguran:
 

- Merasa bersalah. Banyak keguguran terjadi tanpa alasan. Ini bisa terjadi akibat sesuatu yang Anda lakukan maupun tidak lakukan. Jadi, hilangkan rasa besalah karena ini bukan kesalahan.

- Marah. Bisa diarahkan pada orang-orang yang sudah punya anak.

- Bingung, apa yang Anda harapkan hilang dalam sekejap.

- Putus asa mencari jawabnya, karena pada banyak kasus keguguran, penyebabnya tidak diketahui.

- Cemas dan tidak dapat mengendalikan diri. Ada perasaan takut, yang biasanya diatasi dengan melarikan diri pada makanan.

- Syok dan bebal, sulit fokus.

- Kelelahan, tapi susah tidur.
 
Atasi dengan cara yang sehat

- Biarkan semua perasaan itu Anda alami. Setiap orang punya perasaan yang berbeda dalam menghadapi keguguran.

- Kalau sebelumnya Anda sudah mengumumkan bahwa Anda hamil, Anda harus mengumumkan bahwa Anda keguguran. Sikap simpati orang lain terhadap diri Anda tidak terasa menenangkan, dan sulit diatasi.

- Cuti dari bekerja, bila Anda ibu bekerja.

- Tetap bicara dengan pasangan, meski hal itu terasa sangat sulit. Sulit mengatakan sesuatu yang buruk, tetapi Anda harus mengomunikasikan perasaan Anda.

- Rasa sakit yang Anda alami dapat membuat Anda merasa terisolir. Selain berbicara dengan suami, Anda juga dapat bicara dengan orang lain. Ada yang merasa terbantu dengan cara ini, ada pula yang merasa semakin sakit.

 Imma Rachmani
 

 
 

 



Artikel Rekomendasi