Operasi Lasik Saat Hamil, Bahayakah?

 

Fotosearch
Lasik atau Laser-Assisted In-situ Keratomileusis merupakan sebuah tindakan pembedahan penglihatan yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan mata. Biasanya terfokus pada masalah rabun dekat (hyperopia), rabun jauh (Miyopia), dan mata silinder (astigmatism).

Rabun dekat (Hyperopia)
Rabun dekat atau hyperopia merupakan gangguan yang terjadi pada mata sehingga penderita tidak dapat melihat objek dari dekat dengan jelas. Penyebab rabun dekat terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di dalam retina, namun terfokus di belakang retina.
- Kesulitan membaca.
- Objek jauh terlihat jelas, tapi ketika melihat objek dari dekat akan terlihat buram.
- Mata terasa panas dan gatal.
- Sakit kepala.

Rabun Jauh (Miyopia)
Rabun jauh atau miyopia merupakan gangguan yang terjadi pada mata, sehingga menyebabkan objek yang letaknya dekat akan terlihat lebih jelas sedangkan objek yang letaknya jauh terlihat kabur.
- Tidak menyadari objek yang jauh.
- Pandangan mata kabur saat melihat objek yang jauh.
- Mata lelah karena bekerja secara berlebihan.
- Sakit kepala.

Silinder (astigmatism)
Mata silinder terjadi karena kornea mengalami ketidaksempurnaan bentuk. Seharusnya kornea memiliki bentuk cembungan yang sempurna dan menyerupai lengkungan. Pada mata silinder biasanya penderita mengalami penglihatan kabur dan terbayang karena bentuk lensa mata yang tidak cembung secara sempurna.
- Kesulitan fokus pada tulisan saat membaca.
- Sakit kepala, kelelahan, dan mata tegang.

Menurut Dr. dr. Ali Sungkar, Sp.OG (K) dari Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta, bahwa operasi lasik boleh saja dilakukan, karena merupakan operasi lokal, artinya operasi kecil yang hanya diberikan obat bius di area kecil dari bagian yang akan dioperasi. Risiko setelah operasi dan dampak pada janin tidak ada. (DES)

Baca Juga:
Operasi Usus Buntuk Saat Hamil

 



Artikel Rekomendasi