Penyebab Berat Badan Naik Drastis pada Ibu Hamil

 


Walaupun normal dialami, tidak jarang beberapa ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis. Inilah yang kemudian menimbulkan keresahan bila nantinya berat badan sebelum kehamilan tidak bisa kembali dicapai.

Ya, beberapa faktor biologis memang mempengaruhi pertumbuhan berat badan di masa kehamilan. Antara lain adalah usia (yang mempengaruhi kerja metabolisme tubuh), berat badan sebelum masa kehamilan, tingkat stres, diabetes, hingga tekanan darah.

Namun, menurut dr. R. Bonti Tri H. Shanti, SpOG dari Rumah Sakit Bunda, Jakarta, faktor yang paling mempengaruhi kenaikan berat badan ibu hamil tentunya adalah asupan dan pola makan di masa kehamilan.

“Khususnya bila ibu hamil banyak mendapat asupan karbohidrat simpleks yang kadar gula dan indeks glikemiknya tinggi. Misalnya, minuman-minuman manis. Tidak aneh bila berat badannya langsung melonjak tinggi,” ucap spesialis kebidanan dan kandungan yang akrab dengan panggilan dr. Bonti ini.

Anda yang tengah mengandung mungkin kini tengah mengilas balik asupan makanan Anda selama masa kehamilan ini. Anda juga mulai menghitung-hitung kenaikan berat badan yang dimiliki sekarang. Masih tergolong sehat tidak ya? Menurut dr. Bonti, kenaikan berat badan di masa kehamilan memang tidak dapat dicegah, namun dapat dikontrol dengan menjadikan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum seorang bunda hamil sebagai patokannya.

Namun, standar kenaikan berat badan ini tidak baku harus dimiliki setiap bunda. Ada baiknya, bunda yang sedang mengandung mencatat berapa besar perkembangan berat badannya setiap minggu, dan membandingkannya dengan berat di minggu-minggu sebelumnya.

Dokter kandungan Anda tentunya juga akan membantu Anda mengontrol perkembangan berat badan, dengan juga mempertimbangkan usia, perawakan, dan kondisi Anda di kehamilan sebelumnya. Dari sini, dokter kandungan dapat menyarankan kenaikan berat badan yang harus dicapai saat Anda melahirkan nanti.

Begini Cara Jaga Berat Badan Ideal Saat Hamil
Nah, untuk menjaga berat badan ideal saat hamil, sebenarnya semua dokter kandungan akan memberikan nasihat yang sama: awasi asupan makanan.

Baca juga: Berapa Kenaikan Berat Badan Ideal Saat Hamil?

Selain jenis makanan (tidak mengonsumsi daging mentah, makanan dengan bahan pengawet dan MSG, makanan yang terlalu manis), dr. Bonti juga menyarankan untuk memperhatikan porsi makannya. “Suka ada anggapan yang salah dengan porsi makan ibu hamil. Karena sedang berbadan dua, dianggapnya harus makan untuk dua orang. Padahal tidak begitu,” tutur dr. Bonti.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi di dalam kandungan, Anda hanya perlu menambahkan 300 kalori dari kebutuhan kalori wanita dewasa normal, yaitu 1800 kalori. Sehingga kebutuhannya menjadi 2.100 kalori.

Perlukah berolahraga? “Bila terbiasa berolahraga sejak sebelum masa kehamilan, terus lanjutkan berolahraga. Tentunya pilih olahraga yang low-impact, seperti berjalan, berenang, atau senam kehamilan yang dimulai dari minggu ke 28,” jawab dr. Bonti. Namun, untuk Anda yang tidak terbiasa berolahraga, tidak disarankan untuk baru mulai berolahraga di masa kehamilan. Cukup lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa dan nikmati masa kehamilan Anda.

Normalnya, berat badan akan turun dengan drastis dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan. Perlahan dan bertahap berat badan akan terus turun hingga 6 bulan setelah melahirkan. Jadi, tidak perlu cemas menghadapi kenaikan berat badan di masa kehamilan.

Selama menjalankan pola makan dan hidup yang sehat di masa kehamilan, mengenal bagaimana tubuh bekerja, dan kerap mengonsultasikannya dengan dokter atau bidan, berat badan yang naik pasti akan mudah turun dengan sendirinya.

 



Artikel Rekomendasi