Waspada keguguran

 

Foto: 123RF
Keguguran adalah berakhirnya masa kehamilan sebelum usia 20 minggu. Pada awal masa kehamilan, mendapati beberapa bercak adalah hal yang normal. Tetapi ketika Anda mengalami rasa kram, seperti saat menstruasi atau nyeri perut yang disertai dengan pendarahan, Anda mungkin mengalami keguguran. Pada kondisi ini, sebaiknya segera hubungi dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan kehamilan dan janin. Dokter akan melakukan tidakan medis dengan melakukan pengecekan terhadap leher rahim. Jika ternyata Anda mengalami keguguran dini, maka dokter akan memberikan perawatan medis. Namun pada beberapa kasus, dokter mungkin saja memerlukan prosedur kuretase untuk mengangkat jaringan embrio.

Tapi tahukah Anda, bahwa salah satu aspek yang paling sulit adalah kurangnya pengetahuan secara menyeluruh seputar mengapa keguguran itu bisa terjadi? Banyak ibu hamil yang mengalami keguguran tidak pernah tahu penyebab mengapa mereka mengalami keguguran. Resiko terjadinya keguguranpun lebih tinggi dari perkiraan banyak orang.

Kenyataanya, ada beberapa penyebab keguguran yang dapat dicegah. Stephanie Zobel, MD ahli Obgyn Winnie Palmer Hospital menyarankan, bahwa setiap ibu yang merencanakan kehamilan harus mempersiapkan kondisi mereka sendiri dengan mengkonsumsi vitamin (2-3 bulan sebelum rencana kehamilan), memastikan calon ibu hamil melakukan vaksin terbaru, serta melakukan diet dengan membatasi atau menghilangkan konsumsi alkohol, dan kafein dalam makanan mereka. Namun meskipun anda mengikuti saran – saran tersebut, tidak menutup kemungkinan keguguran akan tetap terjadi.

Lalu apa saja penyebab utama terjadinya  keguguran ?

1. Kelainan Kromosom
Salah satu alasan mengapa keguguran terjadi adalah adanya masalah dengan telur atau kromosom sperma selama masa pembentukan embrio. Kromosom adalah struktur kecil setiap sel yang membawa gen, masing-masing memiliki 23 pasang, dimana satu set berasal dari ayah dan satu set dari ibu. Pada saat sel telur bertemu dengan sprema, satu dari yang lainnya mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berbaris dengan sempurna sehingga menghasilkan embrio yang memiliki kelainan. Hal tersebut yang menyebabkan keguguran. Masalah kelainan kromosom yang biasa kita dengar adalah Trisomi 21, jenis down syndrom yang paling umum.

Keguguran yang disebabkan oleh kelainan kromosom ini, terjadi lebih sering pada ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun. Tidak ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah keguguran karena kelainan kromosom. Menurut Dr. Nowacki, keguguran yang disebabkan karena kelainan kromosom yang dimana janin berhenti berkembang secara genetik.

2. Gangguan Tiroid     
Adanya gangguan tiroid baik itu hipo (terlalu rendah) atau hiper (terlalu tinggi) dapat menyebabkan keguguran. Ibu hamil yang mengalami hipotiroid ringan atau autoimun tiroid memang memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

Tiroid memiliki peran yang sangat penting dalam kehamilan. Tiroid mempengaruhi produksi telur dan perkembangan janin. Gangguan tiroid dapat menyebabkan masalah dengan infertilitas (kemandulan) atau menyebabkan keguguran berulang. Kondisi tiroid yang tidak terkontrol akan mengganggu daerah uterus ibu hamil, efek dari kondisi ini yaitu embrio akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Ketika hormon tiroid tidak seimbang, maka hormon lain yang dibutuhkan dalam proses kehamilan juga mengalami hal yang sama. Gangguan tiroid biasanya bisa diperbaiki dengan bantuan obat – obatan dari dokter.

3. Diabetes
Menurut Dr. Zobel, ibu hamil dengan riwayat diabetes harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengontrol kadar gula darah mereka. Risiko keguguran bagi ibu hamil dengan diabetes lebih tinggi daripada yang tidak menderita diabetes. Kehamilan pada penderita diabetes memang digolongkan pada kehamilan berisiko tinggi. Hal ini dikarenakan akan berdampak tidak hanya pada kesehatan janin tetapi kesehatan ibu hamilpun juga. Diabetes yang tidak terkontrol pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran dan  risiko bayi lahir cacat. Keguguran terjadi karena dengan kondisi tersebut, embrio akan sulit untuk bertahan hidup.

4. Lifestyle
Kebiasaan gaya hidup juga dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Diantaranya adalah penggunaan narkoba, konsumsi alkohol serta kebiasaan merokok selama masa kehamilan. Keguguran akibat kebiasaan gaya hidup biasanya terjadi pada trimester pertama dan kemungkinan juga pada trimester lanjutan. Contohnya, pada ibu hamil yang merupakan perokok aktif, ia memiliki risiko keguguran dua kali lipat dibandingkan dengan wanita perokok pasif. Menurut Dr.Scher, zat nikotin yang terdapat dalam rokok melintasi plasenta dan mengganggu suplai darah serta mengganggu pertumbuhan janin.

Bagi ibu hamil, sangat penting untuk menjaga lingkungan sekitar agar janin yang dikandungnya tetap sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjauhkan diri dari asap rokok, serta menghilangkan konsumsi alkohol.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Hamil Tapi Kurus

Tubuh kurus disebabkan konsumsi energi yang lebih rendah dari kebutuhan, sehingga sebagian cadangan energi tubuh -dalam bentuk lemak- digunakan untuk beraktivitas. Anjuran pertambahan BB ibu hamil yan... read more