Apakah Saya Hamil atau Tidak?

 


Foto: Pixabay


 

Kehamilan menjadi ‘risiko’ bila Ayah dan Bunda aktif secara seksual, terutama jika enggan menggunakan kontrasepsi. Untuk mengetahui apakah sudah waktunya menjalani tes kehamilan, simak tiga pertanyaan yang sering muncul terkait kehamilan—baik diinginkan atau justru dihindari—seperti dilansir oleh www.americanpreganancy.org.

 

Apakah saya hamil atau akan memulai siklus menstruasi?
Gejala kehamilan dan dimulainya masa menstruasi berikutnya kadang sulit untuk dibedakan, di antaranya perubahan suasana hati, kram perut, sakit punggung, nyeri payudara, sakit kepala, dan mengidam makanan. Ada beberapa gejala yang lebih sering muncul terkait dengan kehamilan seperti mual atau muntah dan pendarahan implantasi. Perlu diingat bahwa tidak semua perempuan hamil mengalaminya.

Ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim sekitar 6-12 hari setelah pembuahan, beberapa perempuan akan mengalami bercak tipis 1-3 hari, yang disebut pendarahan implantasi. Ini biasanya terjadi sebelum waktu seorang perempuan mendapatkan menstruasi. Sebaiknya tunggu untuk beberapa waktu, jika menstruasi tidak kunjung datang sesuai periode normalnya, mungkin sudah waktunya untuk menjalani tes kehamilan.

Mual yang terjadi ketika seorang perempuan sedang memasuki masa menstruasi biasanya lebih mungkin karena kehamilan awal (atau sesuatu yang lain), tetapi bukan karena periode menstruasi. Banyak orang akan menyebutnya sebagai "mual di pagi hari" atau morning sickness walaupun ternyata bisa terjadi kapan saja.

 

Apakah saya hamil atau sedang berovulasi?
Ovulasi juga dapat memiliki gejala yang mirip dengan kehamilan awal. Namun, akan sangat membantu untuk memeriksa titik siklus menstruasi Anda. Jika tidak mengharapkan menstruasi selama 12-16 hari ke depan, mungkin Anda mengalami gejala ovulasi. Apabila periode menstruasi terakhir Anda normal, maka lebih mungkin bila yang Anda alami terkait dengan ovulasi—bukan kehamilan.

Gejala ovulasi tidak terlihat serta tidak terjadi secara konsisten pada setiap perempuan. Gejala-gejala ini termasuk bercak ringan, kram perut di satu sisi (berasal dari ovarium yang bersiap untuk melepaskan telur), nyeri payudara, perut kembung, indra penciuman/pengecapan/penglihatan yang lebih tinggi, serta meningkatnya dorongan seksual.

Jika mengalami beberapa gejala tersebut dan periode menstruasi diperkirakan datang beberapa hari lagi, tunggu untuk melihat apakah Anda memiliki periode normal. Lakukan tes kehamilan bila menstruasi tidak kunjung datang.

 

Apakah saya hamil atau hanya gemuk?
Biasanya kenaikan berat badan pada perempuan hamil baru terlihat jika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada titik ini muncul beberapa tanda lain yang memberitahukan kemungkinan’ adanya kehamilan.

Jika merasa berat badan Anda bertambah, tanyakan kepada diri sendiri: “Kapan siklus menstruasi terakhir yang Anda lewatkan? Apakah Anda melakukan hubungan seks tanpa pengaman sebelum itu? Pernahkah Anda mengalami gejala kehamilan seperti mual, konstipasi, kram perut, atau nyeri payudara? Jika Anda menjawab ya untuk pertanyaan-pertanyaan tadi, mungkin sudah waktunya untuk melakukan tes kehamilan.

Jika jawabannya ‘tidak, coba ingat-ingat kembali apakah Anda makan lebih banyak secara umum, atau mulai mengonsumsi makanan tidak sehat? Bagaimana dengan rutinitas olahraga? Pernahkah Anda mengalami ketidakseimbangan hormon atau stres ekstra? Semua ini dapat menjadi penyebab bertambahnya berat badan seseorang. Namun, bila Anda mengalami kenaikan berat badan yang cepat dan merasa tidak ada perubahan gaya hidup, sebaiknya segera mengunjungi dokter.



PRIMA SOERATNO


Baca juga:

Trik Ibu Hamil Tetap Tampil Stylish
Apa Saja Risiko Kehamilan di Usia 40 Tahun?

 
 

 



Artikel Rekomendasi