Aturan Posting Foto Bayi Baru Lahir ke Medsos

 

Foto bayi baru lahir. Freepik

Setelah sembilan bulan di dalam kandungan, kelahiran bayi tentu sudah dinanti-nantikan oleh Bunda dan Ayah. Saat momen itu tiba, barangkali Anda sudah tak sabar ingin segera memotret foto bayi baru lahir itu, kemudian mengunggahnya ke media sosial. 

Tapi tunggu dulu. Sah-sah saja membagikan foto bayi baru lahir ke media sosial, sebagai ungkapan kebahagiaan sekaligus pengumuman kepada sanak kerabat. Namun, Bunda juga perlu memerhatikan rambu-rambunya. 

Kenapa? Ini bertujuan untuk memastikan konten kita terbitkan tidak keluar dari nilai-nilai kepantasan dalam ber-media sosial. Karena tentunya sekian banyak follower Instagram Anda itu adalah orang-orang dengan beragam pemikiran yang memiliki perspektif masing-masing. Anda tentu ingin menjaga supaya interaksi di media sosial tetap dalam nuansa yang baik.

Beberapa hal berikut ini yang perlu Anda perhatikan sebelum klik tombol 'post' untuk foto bayi baru lahir. 

Baca juga: 8 Fakta Fisik Bayi Baru Lahir

Pastikan momennya sudah siap
Siap dalam artian si kecil dalam keadaan pantas untuk difoto, begitu juga latar belakang suasananya. 

Kondisi yang tidak siap itu bagaimana? Misalnya, saat bayi masih berlumuran darah atau tali pusatnya masih menempel. Beberapa rekan kerja Anda mungkin tidak siap melihat pemandangan berdarah-darah seperti itu. Alih-alih memandang pada foto bayi baru lahir, mereka malah gagal fokus ke arah plasenta. 

Ini bukan berarti Anda wajib membuat foto sesi khusus bayi baru lahir, Bun. Hanya saja, foto-foto yang masih berlumuran darah itu cukup disimpan sendiri untuk kenangan pribadi. Sedangkan untuk publik, cobalah berikan foto bayi yang sudah bersih sehingga nyaman dilihat siapa saja. 

Periksa dulu! Adakah detail yang tidak pantas
Tak ada yang menandingi keindahan foto bayi baru lahir saat pertama kali skin-to-skin dengan ibunya. Biasanya ini dilakukan dengan menempelkan bayi ke dada ibu. 

Jika kondisi foto tersebut yang menjadi pilihan Anda, pastikan dada Anda tidak terlalu terbuka. Ini untuk mencegah kemungkinan sejumlah orang yang akan sensitif melihat foto dengan pose tersebut. 

Atau, Anda memilih pose foto yang lain? Boleh saja. Intinya adalah pastikan dalam frame foto itu nantinya tidak ada barang-barang pribadi atau apa pun yang tak semestinya dilihat publik. 

Baca juga: 5 Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Beri caption yang baik
Usai bersalin, tangan Bunda mungkin masih gemetar atau kurang nyaman jika harus mengetik caption panjang untuk mengumumkan kelahiran bayi. Jika ini terjadi, coba minta bantuan suami untuk memeriksa. 

Cantumkan aturan bagi pengunjung bayi
Saat menerima pengumuman kelahiran bayi, keluarga dan rekan-rekan tentunya ikut berbahagia. Tradisi di Indonesia, mereka biasanya segera ingin berkunjung untuk menjenguk dan mengucapkan selamat. 

Nah, di sini terpulang kepada Anda, Bun. Apakah setelah bersalin sudah siap menerima kehadiran tamu bayi atau Anda ingin beristirahat dulu barang seminggu. Jika opsi Anda yang kedua, Anda dapat menyampaikannya bersamaan dengan unggahan foto bayi, supaya mereka bisa mengatur jadwal kunjungan. 

Baca juga: 3 Masalah Kulit yang Dialami Bayi

(Alika Rukhan)

 

 



Artikel Rekomendasi