Selamat Jalan Bapak Dirgantara dan Teknologi BJ Habibie

 


Foto: Tribunnews.com

 

"Dalam hidup ini, saya memiliki mental seperti orang yang bermain sepeda. Bila saya tidak mengayuh sepeda, maka saya akan jatuh. Jika saya berhenti bekerja, maka saya mati." Inilah salah satu quotes terkenal milik Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Kalimat tersebut sangat menggambarkan Habibie semasa hidupnya yang memang dikenal penuh semangat dan pekerja keras. Kemarin (11/09) Presiden RI ke-3 tersebut meninggal dunia karena sakit yang dideritanya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat di usia 83 tahun.

Habibie terlahir dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardojo pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Rhenish Westfalische Technishce Hochschule, Jerman. Keahliannya di bidang teknologi dirgantara diakui oleh banyak orang, namun dengan gelar Prof Dr Ing, Habibie memilih membangun Indonesia. Habibie bahkan tiga kali menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi sejak tahun 1983 hingga 1998.

Namanya melambung sejak menciptakan pesawat N250 Gatotkaca yang sukses diujicobakan pada 10 Agustus 1995. Huruf N berarti Nurtanio atau Nusantara sementara angka 250 berarti pesawat bermesin ganda (2) dengan kapasitas 50 penumpang. Pesawat trasnportasi buatan PT IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio) yang kemudian berganti menjadi PT Dirgantara Indonesia dengan Habibie sebagai Presiden Direkturnya adalah salah satu karya anak bangsa yang paling membanggakan.

Banyak lagi prestasi yang sudah ditorehkan oleh suami Hasri Ainun Habibie ini sehingga mendapat penghargaan baik dari pemerintah Indonesia maupun dunia internasional. Contohnya Faktor Habibie yang merupakan rumus temuan untuk menghitung keretakan atau crack progression on random sampai skala atom saat ia mempelajari fenomena fatigue pada konstruksi pesawat. Oleh karena itu, Habibie pun mendapat julukan Mr. Crack. Berkat Faktor Habibie ia mendapatkan penghargaan Edward Warner Award dan Award von Karman yang setara dengan hadiah Nobel.

Kepintaran Habibie diimbangi oleh kebijaksanaan yang menghasilkan banyak kalimat motivasi. Kesetiaannya pada Ibu Ainun juga menjadi teladan banyak orang. Dengan kepergiannya bangsa Indonesia pun kehilangan salah satu tokoh besar. Rencananya hari ini (12/09) jenazah Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, di sebelah makam Ibu Ainun, dengan inspektur upacara Presiden RI Joko Widodo.

Selamat jalan Bapak Dirgantara!
 

ALICE LARASATI


Baca juga:
8 Langkah Mngembangkan Minat Sains Anak
3 Cara Memaksimalkan Internet untuk Anak


 

 



Artikel Rekomendasi