Mitos Seputar Kanker

 

Fotosearch
Banyak mitos yang beredar dikalangan masyarakat mengenai kanker. Apa saja mitos tersebut? Berikut beberapa mitos mengenai penyebab kanker yang harus Anda ketahui:

Mitos: Kanker disebabkan oleh manusia dan merupakan penyakit modern.

Fakta: Beberapa masyarakat saat ini memandang bahwa kanker disebabkan karena manusia itu sendiri, padahal penyakit ini telah ada sejak dahulu kala. Catatan medis di Mesr dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia dari 3000 tahun silam. Meski gaya hidup, diet, dan polusi udara berdampak pada risiko terkena kanker, akan tetapi tak sepenuhnya dapat disimpulkan sebagai penyakit modern buatan manusia. Penyebab kanker yang paling sering adalah karena virus dan bakteri.

Mitos: Superfood dapat mencegah kanker.

Fakta: Buah beri, akar bit, brokoli, bawang putih, the hijau, dan superfood lainnya dapat mencegah kanker. Makanan tersebut memang bagian dari kebiasaan hidup sehat dalam pencegahan kanker. Akan tetapi hal yang harus Anda perhatikan adalah mengatur pola hidup yang baik dan benar. Bisa saja Anda mengonsumsi makanan seperti diatas setiap hari, tapi berbeda lagi jika Anda malas berolahraga dan obesitas. Bisa jadi kanker masih menjadi ancaman besar. Penelitian menunjukkan, ada 3 komponen utama dalam menjalani hidup sehat.
  • Menjaga berat badan yang ideal.
  • Olahraga teratur.
  • Mengikuti diet atau menu sehat dapat menurunkan risiko terkena kanker hingga 35%. Hindari juga alcohol berlebihan serta tidak merokok akan lebih baik.
Mitos: Biopsi membuat tumor menjadi ganas.

Fakta: Banyak kasus yang terkena tumor akan menolak mengikuti biopsi. Beredar di masyarakat bahwa biopsi akan menyebabkan tumor menjadi kanker. Beberapa hal ini yang perlu Anda pahami sebelum mempercayai mitos tersebut.
  • Sebuah benjolan jinak tidak akan menjadi ganas hanya karena dilakukan biopsi.
  • Kanker tidak akan dapat diobati bila tidak diketahui jenisnya.
Mitos: Mengonsumsi makanan berlemak memicu kanker.

Fakta: Lemak yang memadat sebetulnya tidak bisa dikatakan sebagai pemicu kanker. Sebaliknya yang buruk adalah kelebihan lemak di tubuh yang diakibatkan konsumsi karbohidrat dan gula yang tinggi.

(Desy Septiyani)

Baca Juga:

Kanker Limfoma yang Mematikan

 



Artikel Rekomendasi