Banyak Mitos tentang Corona, 5 Fakta Ini Menjawab

 

Foto: Freepik

Ketika virus corona Covid-19 mulai menyerang seluruh negeri, banyak sekali informasi yang beredar di internet. Baik itu yang berasal dari sumber resmi maupun yang tidak diketahui asal-muasalnya. Sebagian informasi-informasi tersebut mengalir dengan cepat melalui media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Kondisi itu kemudian memberikan tantangan baru bagi kita masyarakat awam, yaitu perlunya memilah informasi mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga informasi yang benar itu dapat diikuti dan yang tidak benar tidak perlu dijadikan acuan. 

Sebagai rujukan sumber daya informasi terkait Covid-19, kita dapat mengakses laman-laman atau akun-akun resmi milik pemerintah dan lembaga swasta seperti www.covid19.go.id, IDI, IDAI, Kemenkes, WHO, Unicef, CDC. Karena pandemi coronavirus terus berkembang, mungkin ada banyak informasi baru yang kita dapat setiap hari. 

Baca juga: Tak Hanya Makanan, Ini 6 Ide Bisnis Kecil saat Pandemi Covid-19

Berikut ini informasi mengenai virus corona dan pandemi Covid-19 yang banyak beredar di masyarakat dan bagaimana ahli memverifikasinya. 

Virus corona menular dari hubungan seks
Penjelasan: Virus corona tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual karena tidak menyebar melalui kontak dengan alat kelamin. Akan tetapi virus corona ini dapat ditularkan melalui (droplet) tetesan air liur dan ciuman.   
 
Foto: Freepik


Virus corona tidak akan langsung mati karena suhu hangat
Penjelasan: Naiknya suhu tidak lantas membuat penyebaran virus corona terhenti. Di Indonesia yang saat ini memiliki sinar matahari melimpah sepanjang hari, pandemi corona masih terus berlangsung. Jumlah kasus positif Covid-19 juga bertambah.

Meski Anda tidak memiliki gejala, Anda masih bisa menularkan virus ke orang lain
Penjelasan: Ada kemungkinan bahwa 70 persen hingga 80 persen orang mungkin memiliki gejala ringan hingga tanpa gejala meski di dalam tubuhnya terdapat virus corona. Inilah sebabnya kita harus menjaga jarak fisik. Mungkin saja kita menularkan virus ke orang lain, atau orang lain yang kelihatannya sehat menyebarkan virus ke kita. Larangan agar tidak mudik Lebaran nanti juga karena ini. Jadi mari kita saling jaga. 

Baca juga: 7 Pelajaran Positif dari Pandemi Covid-19

Meski masih muda, Anda masih bisa terinfeksi virus corona
Penjelasan: Pada masa awal pandemi, orang dewasa yang lebih tua adalah populasi yang dianggap paling berisiko. Ini benar dan akan berakibat fatal jika mereka memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes, jantung, paru-paru.

Tetapi kita sekarang tahu bahwa orang-orang dari segala usia dapat terkena virus corona, termasuk anak-anak. The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa hampir 40 persen pasien coronavirus yang dirawat di rumah sakit di AS berusia di bawah 54 tahun.

Tidak ada obat rumahan yang dapat membunuh virus Covid-19
Penjelasan: Jika Anda pernah membaca bahwa berkumur dengan teh panas atau cuka akan membunuh virus, itu tidak benar. Obat rumahan ini mungkin meringankan gejala Anda untuk membantu tubuh merasa lebih baik, tetapi tidak berimbas apa pun untuk melawan virus itu sendiri. 

Tip melawan coronavirus lain yang harus dihindari: Menyemprot diri dengan desinfektan rumah tangga. Ini berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Cairan disinfektan bisa merusak kulit. 
 
Foto: Freepik


Virus corona bukan 'virus Cina'
Penjelasan: Istilah ini banyak disalahpahami oleh masyarakat dan mengaitkan virus corona dengan hukuman Tuhan. Telah banyak pemuka agama yang membantah pandangan itu. Pandemi Covid-19 adalah musibah kemanusiaan dan mengkategorikan virus berdasarkan etnis atau bangsa tertentu adalah tindakan rasis. 

COVID-19 adalah bagian dari keluarga virus yang sudah ada sebelumnya - disebut coronavirus - dan tidak ada hubungannya dengan geografi. Secara teori, kasus pertama bisa dimulai di mana saja.

Informasi mengenai virus corona kemungkinan bisa berubah di hari-hari mendatang mengingat ini adalah virus baru dan ilmuwan masih terus memelajarinya. Anda juga dapat meng-update informasi tentang Covid-19 dari situs resmi seperti disebutkan di atas. 

Referensi: Women's Health US, Good Housekeeping.

Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi