Solusi Masalah Keuangan di Masa Pandemi: Hindari Utang, Mulai Berdagang

 

Foto ilustrasi (Freepik)



Pandemi Covid-19 diprediksi masih akan berlangsung lama, bahkan hingga tahun 2021. Sebelumnya sudah banyak pendapat yang memperkirakan kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Ada yang mengatakan Juli 2020, kemudian diperpanjang lagi menjadi Agustus 2020. Namun Agustus sudah berlalu dan sekarang kita memasuki September, prediksi kembali mundur hingga 2021.

Meski saat ini era normal baru sudah dimulai, namun kondisi belum sepenuhnya stabil. Prediksi kapan akan berakhir wabah ini hanya bersifat perkiraan. Yang jelas, pandemi Covid-19 masih berlangsung sampai sekarang dan tidak ada yang tahu pasti kapan akan benar-benar selesai.

Perencana keuangan Ligwina Hananto mengibaratkan pandemi Covid-19 ini sebagai badai besar yang sangat lama. Dan kita, baik itu sebagai individu, keluarga, pemilik bisnis kecil, maupun pengusaha, sedang berjuang menghadapi badai tersebut dalam kapal masing-masing. Ada yang tinggal di dalam kapal besar, kapal kecil, atau bahkan perahu - tergantung dari kondisi keuangan. 

Maksud dari analogi kapal tersebut, yaitu keadaan keuangan kita. Ada yang masih punya pekerjaan dengan kondisi finansial yang tak terpengaruh oleh pandemi, ada yang bisnisnya seret, ada yang gajinya dipotong, ada pula yang sudah kehilangan pekerjaan sehingga tak memperoleh penghasilan sama sekali.

Bagi yang sudah mengalami kesulitan keuangan di masa sekarang ini, Wina menyarankan dua hal. Pertama, hindari berutang. 

"Ada orang-orang yang sudah kehilangan pekerjaannya, atau gaji mulai dipotong, atau pasangan yang tidak lagi punya pekerjaan. Jadi kalau dulu ada dobel penghasilan, sekarang jadi pincang sebelah. Lalu kalau yang kayak begini, mohon dihindari berutang, jangan menjadikan utang sebagai solusi," kata Wina di acara Instagram Live Parenting Indonesia bertema How to Manage Family Finance, Senin, 30 Agustus 2020.  

Menurut perencana keuangan lulusan IPMI International Business School ini, memulai utang bukan memberi jalan keluar tetapi justru menambah masalah. Apalagi jika berutang dari platform pinjaman online. 

 
Foto ilustrasi (Freepik)

"Itu kayak menunda masalah aja, misalnya yang sekarang sedang berbahaya itu kalau orang terjerat pinjaman online. Aku benar-benar minta tolong sekali, jangan sampai ada yang harus pinjam lewat platform digital, karena itu bunganya tinggi sekali. Dan kalau kita sudah terjerat, bunganya akan menggulung dengan sangat cepat, dan kita akan terkena masalah yang lebih besar," kata Wina.

Saran kedua dari Wina, sebagai solusi saat kesulitan keuangan, sebelum memulai berutang, ia menyarankan cara yang lebih aman untuk memeroleh penghasilan yaitu berdagang. Meski berdagang tidak selalu mudah, mau tak mau jika sudah terdesak, harus berdagang.

"Sebetulnya sebelum itu (berutang) terjadi, ada cara yang lebih cepat, meski tidak gampang yaitu berdagang. Dan ini sulit karena tidak semua orang sanggup nurunin gengsi, karena kalau dagang kan gak boleh gengsi, ya. Kalau dagang harus siap ditolak," kata Wina.

"Mau enggak mau, kalau sudah kepepet harus belajar dagang, dan dagang itu bisa macam-macam. Mau dagang bikinan sendiri, atau temen punya jualan apa, kita yang ngejualin. Mulai dari yang kecil-kecil dulu. Jadi kalau ada yang sudah mulai kesulitan keuangan, lakukan sesuatu, mulainya bukan dari utang, tapi mulai dari dagang," tambahnya.

Dengan berdagang, menurut Wina, kita sebenarnya tak hanya menolong diri sendiri untuk keluar dari masalah keuangan, tetapi juga sudah membantu perekonomian negara karena ada perputaran uang. "Jadi istilahnya, jangan membuat uangnya berhenti di kamu," ujarnya. 

Anda dapat menyaksikan video How to Manage Family Finance selengkapnya di Instagram Parenting Indonesia atau klik link ini


Baca juga: 
Tak Hanya Makanan, Ini 6 Ide Bisnis Kecil Saat Pandemi Covid-19

Strategi Tingkatkan Nilai Bisnis bagi Wanita Wirausaha


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi