4 Hukuman Tepat untuk Anak

 




Foto: Pixabay

 

Anak berkata kasar atau merusak bahkan menghilangkan barang bukanlah hal yang harus dimaklumi. Sesekali orang tua boleh, kok, memberikan hukuman yang dimaksudkan untuk membuat si kecil jera, alias tidak akan mengulanginya lagi. Berikut empat hukuman tepat untuk anak yang bisa Anda berikan. Jangan lupa menyesuaikan hukuman dengan beratnya kesalahan yang sudah dilakukan anak, ya.

1. Beri peringatan
Dilansir dari Verywellfaily.com, balita sebenarnya belum membutuhkan hukuman—apa pun kesalahan yang dilakukannya. Memainkan makanan yang ada di hadapannya atau melempar barang-barang cukup diatasi dengan cara memberikan teguran kepada si kecil. Bunda dan Ayah tinggal mengubah nada suara untuk memberikan peringatan karena ternyata mereka sangat sensitif terhadap perubahan suara orang tuanya. Gunakan nada rendah dan tegas saat mengatakan “Stop bermain dengan makanan” atau “Stop melempar barang” untuk menghentikan tindakannya. Selanjutnya Anda harus mencarikan kegiatan lain atau memberikan barang pengganti yang bisa diajaknya bermain.  

2. Time out!
Tahapan selanjutnya yaitu memberikan time out untuk mempertegas maksud Anda kepada si kecil. Time out di sini adalah menempatkan anak duduk di sudut tertentu selama beberapa menit agar ia bisa memikirkan  kesalahannya. Durasi time out bisa disesuaikan dengan umur anak, misalnya 3 menit untuk si kecil yang berusia 3 tahun. Time out yang terlalu lama juga tidak efektif karena bisa jadi ia akan merajuk atau melakukan ‘keisengan’ baru sehingga melupakan penyebab dirinya dipisahkan dari anggota keluarga yang lain. Selama time out semua orang di rumah sebisa mungkin tidak melakukan komunikasi dengan anak.

3. Mencabut hak istimewa
Cara ini bisa digunakan oleh orang tua untuk mendisiplinkan anak usia KB hingga TK. Teorinya adalah Ayah dan Bunda ingin mengajarkan konsekuensi dari setiap tindakan si kecil dengan cara ‘menghilangkan kesenangannya’. Sayangnya, anak justru menganggap ini hanyalah sekadar hukuman tanpa belajar sesuatu untuk memperbaiki sikapnya. Artikel dari Kidsbehaviour.co.uk menganjurkan agar orang tua hanya mencabut hak istimewa anak dalam waktu yang singkat saja. Misalnya anak melempar buku, maka Anda melarangnya untuk membaca buku sepanjang siang dan sore hari dengan penjelasan misalnya, “Buku ini disita seharian supaya kamu ingat untuk selalu menjaga barang-barang kamu.” Jangan lupa gunakan bahasa yang mudah dipahami agara anak tidak frustrasi atau bingung mengenai tujuan pencabutan hak istimewanya.

4. Hukuman mendidik
Semua orang tua pasti ingin memberikan pelajaran positif ketika akhirnya memberikan hukuman kepada anak. Selain membatasi akses terhadap kegiatan atau barang favoritnya, orang tua pun bisa meminta si kecil melakukan sesuatu sebagai tambahan hukuman yang mendidik. Mulai dari menyuruh anak tidur siang yang mengurangi waktu bermainnya, tetapi si kecil justru mendapat tambahan waktu beristirahat, atau bisa juga meminta anak membereskan buku dan mainannya sepanjang sore agar kamarnya tidak berantakan sebelum boleh menonton TV lagi. Dilansir dari Mother.ly, hukuman satu hari sebenarnya cukup intens dan berlalu dengan cepat yang harapannya akan memotivasi anak-anak untuk bersikap lebih baik lagi, sementara orang tua juga bakal menghemat waktu dan energinya.

Selamat mencoba!

 
ALICE LARASATI


Baca juga:
Menghukum Balita, Bolehkah?
4 Dampak Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak

 



Artikel Rekomendasi