Ayah Bunda, Jangan Lupa Bahagia Saat Mengasuh Anak!

 


Foto: Pixabay


 

Orang tua cenderung menjadi kritikus terbesar terhadap diri mereka sendiri. Banyak yang merasa kurang baik saat membesarkan anaknya bahkan tidak sedikit yang berambisi menjadi orang tua sempurna. Dengan segala macam tantangan saat ini menjadi orang tua tentu tidak mudah, tetapi Ayah dan Bunda tidak boleh lupa bahagia saat mengasuh anak seperti saran dari Cindy Glass, pemilik dan salah satu pendiri Step Up Education Center.  
 

“Orang tua sering kali kehilangan kemampuan untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri. Terlepas dari peran orang tua, mereka juga layak mendapatkan kebahagiaan, kedamaian, dan kepuasan. Kita cenderung menjadi kritikus terbesar bagi diri sendiri sehingga muncul perasaan tidak cukup baik, tidak punya cukup waktu, tidak cukup terorganisasi, tidak memiliki energi, dan banyak pikiran negatif lainnya,” ungkap Cindy seperti dikutip dari www.livingandloving.co.za.
 

Alhasil tanpa sadar kita memulai ‘kompetisi’ antar orang tua dalam hal membesarkan anak. Kita pun mulai mengasuh anak lebih keras dari sebelumnya agar si kecil bisa sebaik A, B, C, maupun Z. Padahal anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan dasarnya akan menghasilkan pribadi yang berkarakter. Coba enam cara mudah menemukan kebahagiaan saat Ayah dan Bunda mengasuh anak berikut ini agar bebas dari tekanan.
 

Anda sudah oke!
Bunda dan Ayah sudah pasti melakukan usaha terbaik bagi putra dan putri tercinta--terlepas dari kondisi dan pengetahuan yang Anda miliki pada tahap ini. Hentikan menilai diri sendiri bahwa Anda selalu “kurang” karena hal ini tidak memberi manfaat apa pun!

 

Anda memang tidak sempurna (dan tidak akan sempurna)
Membuat kesalahan adalah hal wajar terutama pada orang tua baru. Yang penting, Anda sadar dan mengakuinya, kemudian belajar dari kesalahan tersebut dan terus bergerak maju. Kesalahan adalah kesempatan belajar yang luar biasa untuk menjadi orang tua lebih baik dari kemarin.
 

Stop membandingkan diri
Mengasuh anak bukanlah sebuah kompetisi. Pola asuh yang baik tidak akan tercapai bila selalu membandingkan diri dengan orang tua lainnya. Cara ini hanya membuat iri dan kesal saja!

 

Tetapkan batasan
Batasan justru menambah nilai dalam kehidupan Anda. Cobalah mengatakan tidak pada kegiatan di luar rumah yang terlalu banyak agar Anda tidak merasa lelah, atau membagi pekerjaan rumah tangga agar semua anggota keluarga bisa berperan aktif sehingga membuat Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati hidup. Kunci dari batasan adalah konsistensi dalam membuat ekspektasi.

 

Sadari, waktu tidak berulang
Anak-anak pada tahap tertentu akan meninggalkan rumah. Oleh karena itu, waktu Anda bersama mereka sangat terbatas dan terlalu berharga untuk dilewatkan. Temukan alasan untuk banyak tertawa dan bermain bersama si kecil, mulai dari melompat di atas trampolin atau sekadar ‘becek-becekan’ di lumpur. Melakukan hal konyol seperti menggoyang-goyangkan alis mata atau menggambar kumis kucing di pipinya akan menjadi kebahagiaan besar. Jangan bosan pula mendengarkan celotehan dan pertanyaannya setiap hari.

 

Tumbuhkan kebiasaan saling menghormati
Kebiasaan Anda mendengarkan dan mau memahami dapat menciptakan rasa saling menghargai sebagai perilaku sehari-hari yang bisa dicontoh oleh si kecil. Meski banyak tantangan, tunjukkan bahwa keluarga harus saling mendukung.


PRIMA SOERATNO


 

Baca juga:
Hati-hati! Stres Orang Tua Menular kepada Anak
Stop Jadi Helicopter Mom


 

 



Artikel Rekomendasi