7 Kondisi Psikologis dalam Drama It’s Okay to Not Be Okay

 


Baru saja merampungkan penayangan episode terakhirnya pada Minggu 9 Agustus 2020 lalu, drama Korea It’s Okay to Not Be Okay berhasil meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi penikmatnya. Hal ini terbukti lewat rating tinggi yang berhasil diperoleh dari total keseluruhan penayangan drama ini.
 
Berakhir dengan terkuaknya identitas asli Do Hui-jae, yang membuat Ko Moon Young, Moon Gang Tae, Moon Sang Tae berani untuk melawan trauma masa lalu mereka dan mewujudkan impian untuk melakukan perjalanan dengan mobil kemah tanpa dibatasi oleh waktu.
 
Drama ini tak hanya berpusat pada kisah kelam para pemeran utama, tetapi juga banyak memberikan pengetahuan singkat mengenai ragam kondisi psikologis yang dialami oleh pasien yang menetap di Rumah Sakit Jiwa OK.
 
Yuk, intip kondisi psikologis apa saja yang muncul dalam drama Korea It’s Okay to Not Be Okay.
 
Autisme

 

Bunda dan Ayah pasti sudah tidak asing lagi dengan kondisi bawaan lahir ini. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penyandangnya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
 
Dalam drama It’s Okay to Not Be Okay, Moon Sang Tae digambarkan memiliki masalah perkembangan otak yang membuatnya kesulitan untuk berkomunikasi sesuai dengan usianya. Ia juga sulit  mengendalikan emosinya. Meski begitu, Sang Tae memiliki impian yang kuat untuk menjadi seorang illustrator, dan impian inilah yang membantunya bangkit dari trauma masa kecil.
 
Kepribadian Ganda atau Identitas Disosiatif

 

Terhitung langka, gangguan kepribadian ini disebabkan oleh pengalaman yang luar biasa. Pengalaman itu biasanya traumatis seperti kekerasan (fisik dan seksual) yang terjadi di masa kanak-kanak, yang menyebabkan penderitanya memiliki dua atau lebih identitas   yang berbeda yang disertai dengan perubahan perilaku, ingatan dan pemikiran.

Dalam drama ini Yoo Sun Hae, sedari kecil sudah menerima kekerasan fisik dari sang Ibu, dan kemudian dijual oleh sang Ayah ke rumah dukun. Yoo Sun Hae digambarkan memiliki 2 identitas berbeda yaitu dirinya saat dewasa yang bertindak sebagai cenayang, kemudian identitas yang satu lagi adalah dirinya sebagai anak kecil yang rapuh dan sering menangis.
 
Antisosial

 

Tidak sesederhana yang dikira, antisosial merupakan istilah untuk m sebuah gangguan kepribadian di mana terjadi penyimpangan perilaku yang tidak sesuai norma, dilakukan dari terus menerus, dan mengarah pada perilaku yang berpotensi bahaya bagi dirinya dan orang lain. Biasa dikenal dengan nama lain psikopat atau sosiopat, penderita gangguan kepribadian ini tidak punya empati atau rasa kasihan pada orang lain, tidak dapat intospeksi diri, merasa lebih hebat dari orang lain, dan manipulatif.
 
Dalam drama ini, Do Hui-jae dan Ko Moon Young adalah Ibu dan anak yang digambarkan tidak memiliki empati atau rasa kasihan terhadap orang lain, dan tidak segan-segan untuk melukai orang dengan benda tajam.

PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

 

Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah kondisi psikologis yang dapat terjadi pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti bencana alam, kecelakaan serius, aksi teroris, perang, pemerkosaan, atau serangan kekerasan pribadi lainnya. Penderita PTSD biasanya akan bereaksi sedih, takut, atau marah saat mendengar suara yang keras atau sentuhan tidak disengaja yang dapat memicu kilas balik kenangan traumatis yang pernah dialami.

Kan Pil Wong digambarkan sebagai veteran perang dengan gangguan PTSD yang memiliki sifat asli yang ramah dan penyayang. Hingga pada suatu hari, ia mengalami serangan panik yang hebat saat mendengar suara  yang menyerupai suara tembakan. 

Halusinasi

 

Halu adalah julukan yang biasanya melekat pada seseorang yang suka mengkhayal. Benar sekali. Halusinasi adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan oleh syok berat, penyakit tertentu, atau efek samping obat-obatan.
 
Dalam drama It’s Okay to Not Be Okay, Kang Eun Ja digambarkan mengalami halusinasi yang membuatnya mengkhayal menjadi istri konglomerat yang ingin mencarikan jodoh untuk anak perempuannya. Ia  mengalami ini setelah mendengar anaknya meninggal akibat kecelakaan usai bertengkar hebat dengannya.
 
Manic Disorder

 

Meskipun hanya sebentar, di episode awal drama ini menayangkan karakter Kwon Gi Dong, yaitu salah satu pasien yang merupakan anak dari pejabat yang menderita Manic Disorder. Kondisi psikologis ini membuat seseorang ingin menunjukkan bagian privatnya pada orang lain. Kwon Gi Dong mengalami kondisi psikologis ini setelah ia merasakan kekecewaan mendalam terhadap keluarganya, yang menganggap bahwa ia telah gagal memenuhi tuntutan untuk menjadi anak yang pintar dan berprestasi.
 
Kecemasan dan Depresi

 

Kondisi psikologis ini memang terdengar umum dan siapa saja bisa mengalaminya. Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Sering  diremehkan, depresi bisa berdampak buruk bagi hubungan sosial, produktifitas tubuh hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.
 
Lee Ah Reum adalah salah satu pasien yang digambarkan mengalami depresi dan kecemasan, akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh mantan suaminya.


Baca juga:
Mengenal butterfly hug, terapi untuk meredakan emosi dan kecemasan

4 cara mudah menjaga kesehatan mental
Saran psikolog jika anak stres saat di rumah saja

Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi