Dilarang Memanjakan Anak!

 


Foto: Pixabay


Tidak salah bila orang tua ingin memberikan segalanya kepada anak, tetapi bukan berarti terus memanjakannya. Sesekali membelikan anak mainan yang dinginkannya boleh-boleh saja, tetapi bila memaksakan diri selalu membelikan mainan baru setiap minggu (padahal mainan yang kemarin juga belum dibuka dari bungkusnya) itu mulai berlebihan. Ternyata salah satu penyebab orang tua terlalu memanjakan anak adalah perasaan bersalah.
 
Menurut Louis J. Lichtman, Ph.D., penulis buku “A Practical Guide for Raising a Self-Directed and Caring Child”, keterbatasan waktu yang dimiliki orang tua membuat mereka tanpa sadar memanjakan anak. "Pada orang tua yang bekerja, misalnya, berhubung mereka hanya bisa menghabiskan beberapa jam saja bersama anaknya maka mereka tidak ingin mengacaukan kesenangan yang bisa didapat si anak. Hal ini sangat dimengerti, tetapi sebenarnya Anda menghancurkan kehidupan anak ketika dia harus berhadapan dengan dunia sebenarnya,” komentar Louis seperti dilansir oleh Parents.com.
 
Lalu, bagaimana agar Anda tetap bisa menjadi orang tua terbaik di mata anak sekaligus mendisiplinkan anak? Coba tiga cara mendidik anak berikut ini:

1. Kekecewaan adalah hal wajar
Beberapa hal tidak bisa Anda kontrol sehingga kadang membuat anak kecewa. Misalnya, Bunda dan Ayah menjanjikan liburan ke Bromo, tetapi karena keterbatasan bujet rencana pun terpaksa berubah. Meminta maaf memang tidak bisa menghapus kekecewaan si kecil, namun itu hal terbaik yang bisa ditawarkan. Hindari menjanjikan hal baru untuk membuatnya merasa lebih baik.
 
“Bantu anak memahami bahwa dia tidak akan mendapatkan semua keinginannya. Hal ini salah satu pelajaran penting dalam hidup,” tegas Karen Ruskin, Psy.D., terapis keluarga di Sharon, Massachusetts, AS.
 
2. Tidak ‘membengkokkan’ peraturan
Peraturan dibuat untuk mendisiplinkan anak. Jika Ayah dan Bunda sudah membuat aturan, jangan sesekali membengkokkannya dengan alasan apa pun karena hal ini akan direkam oleh si kecil. Minta pula kakek, nenek, tante, serta pamannya menaati aturan yang sudah Anda berdua tetapkan agar anak tidak membuat perbandingan atau bahkan berlindung di balik kakek dan neneknya yang ingin memanjakan si kecil.
 
3. Atasi rengekan atau tangisan
Menangis atau merengek untuk mendapatkan sesuatu kebiasaan yang harus segera dihentikan. Ayah dan Bunda pasti tahu apa permintaan yang masuk akal hingga tidak masuk akal. Oleh karena itu, jangan terpancing dan merasa bersalah saat mendengar si kecil merengek—bahkan termanipulasi—demi mendapatkan keinginannya.
 
Sebaiknya ajari si kecil agar selalu berusaha sebelum mendapatkan keinginannya. Misalnya dia ingin membeli topi atau tas seperti teman-temannya seharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah yang sebenarnya tidak dia butuhkan. Minta anak untuk menggunakan uangnya sendiri atau menabung dulu jika dia memang sebegitu menginginkan barang tersebut. Bunda pun harus bisa memberikan contoh mampu menahan diri membeli barang-barang yang tidak diperlukan, atau setidaknya menunggu sampai harganya sesuai bujet.
 
 
ALICE LARASATI
 
 
Baca juga:
4 Momen Emas yang Pantang Dilewatkan Ayah dan Bunda
6 Kesalahan Pengasuhan yang Dilakukan oleh Orang Tua Baru


 

 



Artikel Rekomendasi