Mempersiapkan Generasi Penerus BJ Habibie

 


Foto: Pixabay



Belajar harus dijadikan kegiatan yang mengasyikkan supaya anak tidak mudah bosan. Jika si kecil sudah menyukai proses pembelajaran, Anda akan lebih mudah mengarahkannya sesuai minat dan bakatnya. Siapa tahu dia menjadi peneliti atau ilmuwan sebagai penerus BJ Habibie yang mengharumkan nama bangsa? Lakukan 5 hal ini untuk mendorong anak mencintai proses belajar seperti dilansir dari Parents.com.

Kelilingi dengan buku
Penelitian dari Universitas Harvard menyebutkan bahwa akses konsisten terhadap buku dapat meningkatkan motivasi anak untuk membaca. Anak yang selalu dikelilingi buku, koran, majalah, bahkan ensiklopedia akan tertarik membukanya—baik saat di ruang bermain, kamar, maupun ketika di dalam mobil. Orang tua bisa memancing anak berpikir kreatif saat membaca buku cerita dengan bertanya, “Menurut kamu apa yang akan terjadi selanjutnya?”. Partisipasi aktif dapat membuat anak memahami bahwa membaca sangat menyenangkan.

Berbagi passion
Orang tua bisa menceritakan hal-hal menarik yang dipelajarinya saat kecil. Bisa soal olahraga, sains, seni, maupun proses memasak. Deborah Stipek, Ph.D, dekan Sekolah Pendidikan di Universitas Stanford di California, AS sekaligus penulis buku “Motivated Minds: Raising Children to Love Learning” menyarankan untuk berbagi cerita kepada si kecil untuk menularkan semangat belajar. “Ceritakan kepada anak saat Anda menemukan artikel atau program TV yang menarik. Beri penjelasan mengapa hal itu menarik bagi Anda,” kata Deborah. Meski si kecil belum memahami topiknya, tapi ia dapat merasakan antusiasme Anda dan memahami pesan bahwa belajar tidak mengenal usia. Komunikasi juga menjadi kunci agar anak mempelajari sesuatu yang baru setiap hari.

Kembangkan minat alami
Saat anak tergila-gila terhadap dinosaurus, ajak dia mengunjungi museum sejarah. Buat yang menyukai pesawat, belikan replika mainannya atau ajak anak menggambar dan berkerasi dengan membuat pesawat kertas. Mendekatkan anak dengan sesuatu yang disukainya akan menghidupkan semangat belajar si kecil.

Jangan menggurui
Jika anak terlihat bersenang-senang menyusun puzzle atau mainan Lego-nya meskipun salah, orang tua tidak perlu mengintervensi untuk membantunya. Biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri untuk menumbuhkan kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh semua pelajar. Semakin nyaman seseorang melakukan sesuatu maka ia akan merasa mahir dan terus menyukai apa yang dilakukannya.

Fokus pada proses
Ya, fokuslah pada proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhirnya. Orang tua tidak boleh memaksa anak untuk mempelajari hal di luar kemampuannya dan menuntut prestasi dari apa yang dipelajarinya. Si kecil yang menyukai musik bukan berarti harus selalu didaftarkan mengikuti ajang kompetisi. Biarkan saja semangat kompetisinya tumbuh dengan sendirinya, Anda hanya perlu menjadi motivator yang mendukung anak untuk mencintai apa yang dilakukannya.


ALICE LARASATI


Baca juga:
Jangan Merusak Rasa Percaya Diri Anak dengan 7 Hal Ini!
Selamat Jalan Bapak Dirgantara dan Teknologi Indonesia BJ Habibie

 

 



Artikel Rekomendasi