Di Jalan Pun Suami Istri Efektif Berkomunikasi

 

Perjalanan panjang dari rumah ke kantor bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi  antara pasangan suami istri. Kebersamaan dan keharmonisan rumah tangga pun akan terjaga.

Terbatasnya waktu berkomunikasi dengan pasangan di rumah, tak jarang dialami sebagian besar keluarga commuter, pelaju. Badan yang letih setiba di rumah rasanya lebih enak dibawa tidur saja. Ini karena Anda dan juga pasangan letik harena perjalanan pergi-pulang yang lama dan jauh, ditambah kemacetan yang memperpanjang waktu tempuh.

Andaikata salah satu bisa pulang lebih awal, bukan berarti kendala komunikasi langsung beres. Suami, yang pulang larut, setiba di rumah sepertinya ingin cepat bertemu bantal saking capeknya. Istri pun hanya bisa bengong, lantas jatuh tertidur pula karena juga…lelah.

Nikmati kebersamaan. Setelah mobil melaju pelan meninggalkan rumah dan siap terjebak kemacetan lalu-lintas, lalu apa? Berdiam diri dan asyik dengan pikiran masing-masing? Menguping radio atau menikmati alunan musik? Merencanakan kegiatan seharian di kantor? Asyik ber-SMS dengan teman-teman? Sayang betul kalau itu yang lebih Anda sukai (walau bukannya tak bermanfaat!). Akan lebih baik jika waktu yang panjang itu dimanfaatkan dengan saling bercerita.

Disaat ini Anda punya cukup waktu berduaan. Inilah kesempatan me-recharge hubungan Anda, terlepas dari peran Anda sebagai ibu dan ayah, terlepas dari peran Anda di tempat kerja dan lingkungan tempat tinggal.

Bagaimana agar waktu berduaan tersebut tepat guna? Berikut ini tipnya:
  • Jangan sia-siakan waktu untuk membicarakan urusan kantor masing-masing.
  • Hindari membicarakan orang lain, seperti tetangga, staf di kantor, teman sejawat dengan segala keburukannya yang tak ada habisnya untuk dibahas.
  • Tahan kantuk. Umumnya dilakukan para istri saat suami menyetir.

Temukan diri Anda. Tahu yang musti dihindari, kini apa bahan pembicaraan Anda berdua? Berikut beberapa hal penting yang perlu dibicarakan.
  • Kebahagiaan berdua selama mengarungi bahtera rumah tangga
  • Komitmen bersama. Masih relevankah komitmen Anda dengan situasi sekarang? Di awal pernikahan, Anda sebagai suami berjanji tetap menyediakan waktu untuk menjemput istri di kantor sebagi bukti cinta Anda. Setelah jalanan makin macet parah, masih perlukah komitment itu dipertahankan? Istri yang pernah berkomitmen menyiapkan baju suami dari pakaian hingga dasi, masih relevankan dengan kondisi sekarang saat anak-anak tumbuh besar dan perlu perhatian lebih?
  • Rasa humor masing-masing dan tertawalah bersama.
  • Perkembangan Anda, apakah perubahan itu positif atau tidak bagi Anda sebagai pasangan suami istri
     
Tentu Anda tak perlu membahas semuanya dalam satu kesempatan. Gali saja dalam diri Anda berdua yang penting untuk dikomunikasikan setiap hari untuk memperkuat relasi Anda.

 



Artikel Rekomendasi