Akupuntur dan Si Balita

 

Tusuk jarum untuk menyembuhkan balita? Bisa! Dengan menstimulasi titik-titik akupuntur, tak sedikit gangguan yang diderita balita mampu diatasi

Duh, tak tega rasanya melihat seorang anak ditusuk beberapa bagian tubuhnya dengan jarum-jarum panjang akupuntur. Tapi, ternyata tindakan tersebut tidak selalu membuat seseorang merasa kesakitan. Hal itu terlihat dalam suatu sesi terapi. Seorang anak tidak menangis walau hampir sekujur tubuhnya ditusuk dengan jarum-jarum panjang. Bahkan, ia mendongakkan kepalanya, seolah-olah menikmati sensasi kehangatan yang dialirkan tusukan-tusukan jarum tersebut.   
 
Akupuntur, atau dikenal dengan istilah sederhana tusuk jarum, kini memang mulai banyak digunakan untuk terapi pada bayi maupun anak-anak. Tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis akupuntur. Ya, ilmu tua ini sekarang mulai dilirik kembali untuk menunjang pengobatan ilmu kedokteran Barat. Beberapa rumah sakit di Indonesia telah menyisipkan terapi ini di antara terapi medis standar. Di Jakarta, misalnya, terapi ini tersedia di Rumah Sakit Pertamina,  RSUPN Cipto Mangunkusumo, serta beberapa rumah sakit swasta.   
Apa sebenarnya yang dilakukan dalam terapi atau pengobatan akupuntur?  
      
Menyeimbangkan energi. "Menurut teori akupuntur, bagian-bagian tubuh kita adalah bagian dari alam. Seperti juga alam sekitar kita, dalam kehidupan ini mengalir energi atau chi (qi). Dalam tubuh, sirkulasi chi ini mengalir dengan irama tertentu melalui saluran hipotesis yang disebut meridian. Nah, pada meredian inilah terletak titik-titik akupuntur,” ujar dr. Srikandi Dja’far Said, Spesialis Akupuntur, Kepala Bagian Akupuntur Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.   

Ketika tusuk jarum dilakukan, maka proses yang terjadi adalah merangsang sistem saraf untuk melepaskan zat-zat kimia atau hormon tertentu dalam tubuh, sehingga mempengaruhi sistem internal tubuh. “Pengeluaran itu untuk menyeimbangkan energi dan biokimia dalam tubuh,”  lanjut dr. Srikandi. Dengan membaiknya keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, diharapkan kesehatan fisik dan emosional pun menjadi baik.   
 
Baik untuk anak. Selama ini, mereka yang menjalani pengobatan akupuntur kebanyakan sudah berusia dewasa. Namun, akhir-akhir ini ada kecenderungan balita sudah menjalani pengobatan akupuntur.  Amankah tindakan ini?  

Di Amerika, dr. Lonnie Zeltzer, dari David Geffen School of Medicine, University of California, Los Angeles, juga mengatakan bahwa akupuntur sudah dipergunakan di sana untuk mengatasi berbagai penyakit pada bayi maupun anak-anak. Bahkan dr. Kathi Kemper, spesialis anak dari Harvard Medical School, sering merekomendasikan pengobatan akupuntur untuk mengatasi berbagai keluhan pada anak-anak, mulai rasa sakit yang kronis, seperti migrain, sampai mual-mual karena kemoterapi.  

“Beberapa dekade lalu, terapi akupuntur dianggap tidak boleh digunakan untuk anak-anak usia di bawa 7 tahun. Padahal, terapi ini aman dan efektif untuk mengatasi berbagai penyakit pada bayi atau anak-anak,” jawab dr. Srikandi. Yang perlu kita tahu, gangguan akibat ketidakseimbangan energi tubuh itu mungkin saja terjadi setelah bayi lahir, atau pun ketika masih dalam kandungan. 


 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more