Cara Hadapi Tantrum pada Anak PTSD

 

 
Foto: Dok. Freepik

Tantrum atau ledakan kemarahan yang tidak terkendali pada anak, dapat terjadi karena kondisi fisiologis, pola asuh, lingkungan, atau kemampuan anak meregulasi emosi belum cukup baik. 
Umumnya tantrum berlangsung pada anak di usia 1,5 hingga 4 tahunan. Namun ketika seorang anak juga mengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan mental akibat kejadian traumatis, ia dapat mengalami tantrum lebih intens, sulit diredakan, dan bisa melewati batas usia mengalami tantrum. 

“Tantrum patologis seperti pada PTSD, manifestasinya bisa berupa gangguan internalisasi (misal, depresi) atau eksternalisasi (misal, merusak atau menghantam) bahkan anak bisa jadi pelaku kekerasan kemudian hari. Hati-hati. Anak yang mengalami kejadian luar biasa ini perlu dilakukan skrining,” ujar DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang yang juga anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ketika berbicara dalam Media Briefing IDAI bertopik  “Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?” beberapa waktu lalu. 

Hyperarousal Bisa Jadi Penyebab


Dilansir dari United Kingdom National Health Service, hyperarousal atau perasaan selalu cemas yang banyak terjadi pada anak PTSD, dapat membuat anak kerap curiga, kebiasaan tidur terganggu, dan mudah lelah. Akibatnya, anak menjadi kesulitan meregulasi emosinya dengan baik sehingga memicu tantrum berkepanjangan. 

Bahaya Ekspektasi Tinggi pada Anak PTSD


Orang tua kerap menaruh ekspektasi tinggi tanpa memahami apa yang sedang terjadi dalam diri anak. Padahal anak-anak juga layaknya orang dewasa yang dapat mengalami trauma akibat kejadian luar biasa yang menimpanya. Termasuk saat kehilangan orang yang sangat dicintai, mengalami kebakaran rumah, kehilangan barang yang disukai, tiba-tiba tidak bisa bersekolah, mengalami kecelakaan, dan lain sebagainya.  
Beberapa penelitian menyebutkan, anak dengan PTSD dapat mengalami kesulitan konsentrasi dalam kegiatan sehari-harinya sehingga performa sekolah dapat menurun. Selain itu, anak penderita PTSD yang kurang mendapatkan dukungan orang tua juga dapat mengalami tantrum yang lebih buruk lagi. 

Menghadapi Tantrum pada Anak dengan PTSD


Menurut Trisna, ada empat cara mengatasi tantrum pada anak PTSD melalui metode RIDD. Ikuti saran berikut:
  1. Remain Calm. Jangan ikut berteriak pada anak. Sebaliknya, gunakan nada suara yang tenang.
  2. Ignore the tantrum. Abaikan perilaku tantrum pada anak, tetapi jangan abaikan kebutuhannya.
  3. Distract the child. Alihkan perhatian anak. Orang tua bisa meninggalkan anak seraya menunggu tantrum mereda.
  4. Do say “yes” when meeting the child’s physical and safety needs, but don’t give in to demands. Kabulkan keinginan anak hanya ketika tantrum anak telah mereda.

Penulis: Ghina Athaya

Baca Juga:

10 Alasan Sehat Anak Tantrum
Cara Merespons Anak yang Tantrum, Jangan Diabaikan
Keguguran Akibatkan PTSD

 


Topic

#tantrumanakPTSD #PTSD #anakPTSD



Artikel Rekomendasi