Tambahan Gizi untuk Anak

 

Setiap orangtua tentu ingin anaknya bertumbuh dan berkembang dengan sempurna, sesuai dengan standar atau pedoman pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI.  Namun demikian, setiap anak berbeda-beda. Ada yang dengan mudah mencapai target-target tumbuh kembangnya, ada juga yang musti didorong lewat pemberian suplemen atau asupan gizi yang spesifik sesuai dengan kebutuhannya. 

Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita harus ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik rutin, skrining perkembangan dan pemeriksaan lanjutan, yang dilakukan oleh dokter spesialis anak berkolaborasi dengan dokter ahli gizi.  Namun bila bunda merasa anak perlu mendapat booster asupan gizi untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, Anda juga bisa memulainya dari rumah, dengan mulai menghidangkan makanan “spesial” berupa tambahan gizi bagi si kecil, sesuai kebutuhan spesifiknya.

Anak kurang tinggi
Gangguan pertumbuhan ini terjadi akibat  kurangnya asupan mikronutrien. Zat yang termasuk mikronutrien adalah Vitamin A untuk perkembangan rangka dan jaringan lemak, serta memperbanyak sel tulang, Vitamin D mempertahankan kepadatan tulang, Kalsium elemen penting dalam struktur tulang dan gigi, Magnesium untuk pembentukan tulang.

Anak yang kurus
Disebabkan oleh pola makan yang kurang baik, sehingga berat dan tinggi badannya  tidak sesuai dengan usia, tinggi badan anak melebihi usianya –meski  berat badannya ideal, anak akan tampak kurus jika tinggi badannya berlebihan- aktivitasnya berlebihan sehingga asupan nutrisi menjadi minus,  atau karena anak sakit.
Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang tinggi kandungan gula, karbohidrat, lemak dan kacang-kacangan. Hindari makanan gurih sebab menekan selera makan, tinggi kandungan energi tapi ‘kosong’ kalori seperti kerupuk dan keripik.

Anak selalu lemas
Saat tubuh lemas, itu pertanda bahwa tubuh kekurangan nutrisi. Tubuh butuh asupan nutrisi lagi agar bisa bergerak dan bertenaga lagi. Salah satu makanan penambah tenaga, adalah pisang, kacang hijau, aneka buah kering (kismis, kurma, dried prues), dan telur.

Anak kurang konsentrasi
Rentang konsentrasi anak dipengaruhi oleh minatnya terhadap suatu aktivitas. Kalau aktivitas itu menarik dan menyenangkan baginya, konsentrasinya bisa lama. Namun bila konsentrasinya ‘bermasalah’ dengan aktivitas favoritnya, itu pertanda otaknya butuh asupan gizi yang baik. Nutrisi pendukung perkembangan otak yang perlu Anda berikan di antaranya DHA (ikan salmon, tuna), Kolin (hati, kacang-kacangan), Zat besi (tempe, daging sapi, telur, bayam), Seng (yoghurt, telur), Vitamin B6 dan B12 (telur, beras merah, daging).

Anak yang kelebihan berat badan
Penyebabnya adalah pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, terbiasa berpikir bahwa anak yang sehat adalah anak yang gemuk (ini mitos!) dan sedikit faktor genetik. Mengapa sedikit? Karena faktor genetik hanya menyumbang 10 % saja. 
Untuk membuat berat badan anak lebih ideal, konsumsilah makanan atau minuman yang mengandung tinggi serat, rendah kalori dan lemak, seperti sayur dan buah-buahan. Untuk proses pengolahan makanan, pilih proses direbus, dikukus atau dipanggang, hindari proses pengolahan digoreng atau dibakar. 

 



Artikel Rekomendasi