Kebutuhan Cairan Bayi Per Hari

 

Pernahkah Anda merasa khawatir di awal masa pemberian ASI Eksklusif karena takut ASI yang tersedia tidak cukup untuknya? Tak perlu berkecil hati, sebab pada kenyataannya, bayi yang baru lahir hanya perlu ASI dalam jumlah sangat sedikit dan kebutuhan ASI tiap-tiap bayi berbeda.   

Sebenarnya Bayi Butuh Berapa?

Setiap bayi berbeda. Jadi, jangan pernah bandingkan jumlah ASI Anda dengan jumlah ASI bunda lain, karena kebutuhan ASI antara bayi Anda dan bayi bunda tesebut, pasti tidak sama. Sangat sulit untuk menentukan kebutuhan ASI yang akurat untuk tiap-tiap bayi. 

Data di bawah ini hanyalah patokan kasar:
Usia bayi    Jumlah ASI dalam sekali minum
1 hari    7 cc (satu sendok teh)
2 hari    14 cc (tiga sendok teh)
3 hari    25 cc – 38 cc (3-4 sendok makan)
1 minggu    45 cc – 60 cc
1 bulan    80 cc – 150 cc
6 bulan    720 cc per hari
1 tahun     550 cc per hari

Perbedaan jumlah ASI yang berbeda-beda pada setiap tahapan usia bayi, dipengaruhi oleh ukuran lambung. Sebagai contoh, bayi usia 1 hari, lambungnya hanya sebesar satu biji kemiri. Ukuran lambung ini akan terus berkembang, sehingga kebutuhan ASI bayi pun semakin bertambah. Jangan khawatir produksi ASI Anda kurang, sebab produksi ASI Anda pun akan mengikuti kebutuhan bayi asalkan Anda tetap berpikiran positif, mengonsumsi makanan seimbang dan cukup minum.

Beda Ibu, Beda Produksi
Umumnya bunda akan berkecil hati jika melihat betapa melimpahnya produksi ASI  ibu-ibu lain. Mereka bisa menabung ASI berbotol-botol di freezer, bahkan ada ibu yang mengeluarkan ASI super deras hanya mengandalkan refleks saja. Yang musti Anda tahu, sebetulnya tidak kalah banyak juga kok, bunda yang hanya memproduksi ASI secukupnya. Mereka sangat sulit menabung ASI, karena setiap simpanan ASI selalu cepat terpakai oleh bayi.

Ada beberapa hal yang memengaruhi produksi ASI yang berlimpah, yaitu:
1. Antusiasme ibu.  Ibu yang semangat dan optimis menyusui sejak minggu pertama, biasanya ASI-nya banyak karena antusiasme  tubuh ibu untuk menghasilkan susu sebanyak mungkin.

2. Alveoli -kelenjar yang memproduksi ASI- ibu banyak.

3. Kerja hormon prolaktin dan oksitosin ibu baik. -2 hormon itu berperan penting dalam aktivitas menyusui. Bila keduanya diproduksi dengan baik oleh tubuh, maka  proses menyusui akan lancar. Salah satu cara agar kedua hormon itu bisa keluar adalah dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), diikuti rawat gabung sejak bayi lahir, dan menyusui bayi langsung dari payudara sesering mungkin.

Sering Menyusui, Semakin Deras
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar Anda menyusui bayi 8 sampai 12 kali sehari, bergantian antara payudara kanan dan kiri. Namun, tetap saja, menyusui itu bukan ilmu pasti. Kenyataannya, ada bayi yang bisa menyusu hingga lebih dari 12 kali per hari, ada pula bayi yang baru menyusu sebentar, belum sempat diberi payudara yang sebelah lagi, sudah tidur. Jadi, bila bayi Anda tak menyusu sesuai rekomendasi AAP-pun,  ia tetap berpeluang tumbuh sehat.

Frekuensi menyusu bayi dipengaruhi kekutan daya isapnya. Kekuatan itu pula yang memengaruhi jumlah ASI yang ia konsumsi. Misalnya, bayi Anda mungkin bisa mengisap ASI lebih banyak dalam waktu 7 menit, sedangkan bayi lain butuh 15 menit. Tanda Bayi Cukup AS adalah  frekuensi BAK minimal 6 kali sehari dan berat badan naik sesuai grafik pertumbuhan. Namun, waspadalah bila bayi setiap kali menyusu kurang dari 10 menit, BAK kurang dari 4 kali sehari, dan kulit tetap berkerut pada usia lebih dari seminggu. Segera ke dokter.


Asupan gizi cukup
Berbeda dengan saat hamil atau tidak sedang menyusui, ibu menyusui atau busui, butuh ekstra kalori untuk memenuhi kebutuhan produksi ASI, pemulihan  pascamelahirkan dan menjaga kesehatan. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia  2013, busui perlu tambahan 330 hingga 400 kilo kalori, bisa didapat dengan mengonsumsi makanan secara seimbang dan teratur.

Pastikan dalam sekali makan Anda mengonsumsi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Sebagai gambaran, dalam sekali makan Anda perlu makan 1-2 sendok nasi, 1 potong daging, 1 potong tahu, 1 mangkuk sayur, 1-2 potong buah. Anda juga bisa menambah susu yang diminum sebelum atau setelah tidur.
Pengaturan makan juga perlu diperhatikan agar tak makan berlebihan. Makanlah tiap 3-4 jam sekali, artinya, makanlah snack sejam sebelum makan besar.  Pilih snack kecil padat kalori untuk membantu memenuhi kebutuhan kalori harian dan tambahan selama menyusui.

(Bebby Astrika Sekarsari/BDH/ERN)

 



Artikel Rekomendasi