Mengenal Forsep dan Vakum

 

Inilah alat penolong persalinan alami ketika bunda tak kuat lagi mengejan. Cari tahu kegunaannya.

Beda forsep dan vakum.
Bentuk: Forsep berbentuk mirip tang, sedangkan vakum seperti topi.
Pemakaian: Forsep, yang ditemukan dr.Peter Chamberlain, pemakaiannya sudah sangat popular di berbagai penjuru dunia, sementara 5% persalinan di Amerika dan Eropa ditolong oleh vakum.
Fungsi: Forsep dapat menggantikan tenaga ibu yang sama sekali sudah tidak mampu mengejan. Vakum digunakan bila ibu masih kuat mengejan, walau tidak dengan kekuatan penuh.

Penggunaan.
Forsep dan vakum baisanya digunakan pada kondisi persalinan:
  • Janin atau ibu mengalami gangguan kesehatan pada persalinan kala 2 ketika mulut rahim sudah terbuka lengkap. Misalnya, denyut jantung janin tiba-tiba melemah (gawat janin), atau ibu tidak mampu lagi mengejan, misalnya karena hilang kesadaran atau gara-gara penyakit asma kambuh.
  • Proses persalinan kala 2 tidak mengalami kemajuan. Bayi tetap belum bisa dilahirkan setelah ibu mengejan selama 30 menit sampai 2 jam.
  • Ibu mengalami masalah kesehatan yang mengakibatkan tidak diperbolehkan mengejan. Misalnya, terkena pre-eklampsia berat dengan tekanan darah yang tidak terkontrol, atau ibu menderita kelainan jantung berat.
Apakah ibu harus dibius? Pada pemakaian kedua alat ini, Anda tidak perlu dibius terlebih dahulu,

Risiko.
Pada bayi: cedera pada kepala, yaitu ketika forsep atau vakum dipaki pada saat kepala janin sudah di dasar panggul. Tapi risiko ini relative kecil kemungkinannya.
Pada ibu: cedera atau luka pada jalan lahir. Risiko ini juga amat kecil.

Pasca persalinan. Tidak ada penanganan khusus pasca perasalinan. Baik penanganan pasca perasalinan dan proses penyembuhan ibu, sama seperti persalinan biasa tanpa alat bantu.
 

 



Artikel Rekomendasi