Mengenal Budaya Peranakan

 

Saat jalan-jalan ke Singapura, sempatkan untuk mengajak balita berkunjung ke museum peranakan. Balita bisa mengenal beragan budaya peranakan, antara lain China, Melayu, India dan Eropa. Balita pun bisa berpetualang seru di sina!

Museum ini berisi barang-barang peninggalan dari budaya peranakan, budaya campuran antara China, Melayu, India dan Eropa. Terbagi menjadi 10 galeri yang menceritakan asal-usul, pernikahan, agama, kehidupan masyarakat, makanan, percakapan dan busana. Seperti museum pada umumnya, kita  disuguhi berbagai barang yang dipajang di dalam kotak kaca.  

Dijamin, Anda dan balita takkan bosan karena  ada 20 permainan interaktif yang  bisa menghibur anak. Misalnya untuk anak di bawah usia 12 tahun, mereka akan mendapat kartu Family Treasure. Kemudian, Anda dan anak Anda diminta mencari alat embos dan membuat gambar timbul di kartu itu. Anda harus menjelajah ke seluruh ruangan museum untuk menemukan 8 motif embos. Huh! Benar-benar membuat penasaran!

Permainan seru yang saya coba adalah mendandani pengantin peranakan. Sentuh monitor touch-screen untuk memilih baju yang akan dipakaikan pada  calon pengantin. Di lantai dua, dipajang  berbagai jenis telepon antik. Kalau diangkat, Anda bisa mendengar percakapan orang dalam berbagai dialek peranakan. Balita pasti ingin mencoba.

Satu pengalaman  mendebarkan bisa Anda dapatkan di area pemakaman yang terletak di pojok lantai tiga. Anda akan tiba-tiba saya mendengar suara tangisan. Hiii! Di museum ini  Anda akan  mendengar percakapan lewat speaker yang dipasang di dinding, sesuai dengan tema di galeri tersebut. Jangan lewatkan papan petunjuk untuk mendampingi balita ketika masuk bagian pemakanan.   

Di area ini tidak ada restoran. Pastikan Anda mengajak anak mengunjungi tempat ini setelah makan pagi atau setelah makan siang. Sepanjang tahun ada berbagai pameran yang menambah daya tarik.

Museum Peranakan
Jln. Armenian 39
www.peranakanmuseum.sg




 



Artikel Rekomendasi