8 Jalan Menuju Orgasme

 

Sudahkah Anda benar-benar mengalami orgasme? Jika Anda belum benar-benar merasakan orgasme, Anda tak sendiri. Hasil survei Durex Sexual Wellbeing Global Survey 2007-2008 membuktikan, di seluruh dunia hanya 32% wanita sudah menikah atau aktif secara seksual, yang mampu mencapai orgasme secara rutin. Sebanyak 17% mengaku jarang atau bahkan tidak pernah merasakan sama sekali.  Dan 60% ibu mengaku tidak mengalami orgasme setiap kali berhubungan seksual. (Sumber: www.ayahbunda.co.id).
 
Bisa pendek, bisa panjang. Berdasarkan lamanya orgasme, ada yang disebut orgasme pendek dan orgasme panjang. Bedanya? “Orgasme pendek terjadi di daerah klitoris dan dapat dicapai hanya dengan perangsangan yang singkat. Sedangkan orgasme panjang, adalah orgasme yang sesungguhnya, terjadi di daerah G Spot. Meski letak G Spot secara tepat masih diperdebatkan, tapi posisi G Spot kira-kira 7 cm dari bibir vagina. Orgasme panjang ini belum tentu dapat dicapai sekali pun penetrasi terjadi. Sebab, bila daerah G Spot tidak dieksplorasi dengan baik, orgasme panjang ini akan sulit didapat. Tapi, sekali sudah pernah berhasil mencapainya, wanita tersebut akan tahu bedanya dengan orgasme pendek. Bila sudah mampu mencapai orgasme panjang, wanita tersebut memiliki kemungkinan besar untuk mencapai orgasme berulang atau multiple orgasm,” tutur dr. Boy Abidin, SpOG, spesialis kandungan dan kebidanan dari RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta tentang jenis-jenis orgasme.

Tanda orgasme. Tanda-tanda orgasme ada yang bersifat umum, artinya dapat dialami dan terjadi pada kebanyakan orang. Tapi, ada juga yang bersifat spesifik, yakni berbeda pada masing-masing wanita yang mencapainya. Misalnya, ketika dia mencapai orgasme panjang pada “skala 3” dan pada “skala 6” karena G Spot berhasil dieksplorasi, tentu akan berbeda tanda maupun sensasi yang dirasakannya. Pencapaian orgasme panjang pada skala tinggi, seberapa sering wanita itu mencapainya, dan bahkan hingga mampu mengalami multiple orgasm, menurut dr. Boy tidak dapat langsung dicapai begitu saja, misalnya pada malam pertama. “Itu merupakan proses belajar yang berlangsung secara bertahap bersama-sama dengan pasangan. Kuncinya? Komunikasi yang baik dan terbuka di antara pasangan tersebut.”  

Kiat Capai Orgasme
  • Sebelum dan saat mulai melakukan hubungan intim, sedapat mungkin lupakan dulu berbagai masalah yang membebani pikiran. Just enjoy it!
  • Relaks! Jangan berpikir harus mencapai orgasme. Sebab, target yang tertanam dalam pikiran ini justru malah membuat Anda tegang dan tidak menikmati kegiatan bercinta.
  • Bila perlu, ciptakan suasana kamar tidur yang romantis dan mengundang fantasi mengasyikkan. Misalnya, memasang aromaterapi kesukaan berdua. Atau menghadirkan kembali suasana romantis saat Anda berbulan madu. Kenakan lingerie seksi yang membuat Anda lebih percaya diri.
  • Jalin komunikasi terbuka dengan pasangan di tempat tidur. Sebelumnya, upayakan agar Anda berdua merasa nyaman dan tidak saling “menuntut”. Dengan demikian, Anda juga akan merasa nyaman untuk memintanya melakukan rangsangan pada bagian-bagian tubuh yang bisa membantu Anda mencapai kenikmatan.
  • Ajak pasangan bersama-sama “belajar” mengeksplorasi titik-titik rangsangan di sekitar G spot Anda.
  • Bebaskan diri Anda untuk mencoba hal-hal baru, termasuk mencoba berbagai jenis alat bantu yang dinyatakan aman oleh dokter.
  • Bila Anda merasa kurang lentur, lakukan olahraga atau senam khusus untuk melatih peregangan yang dapat meningkatkan aliran darah, serta kelenturan otot-otot tubuh.
  • Perbaiki pola makan dan pola hidup Anda, terapkan pola hidup sehat. Tubuh sehat dan bugar merupakan salah satu bekal untuk mencapai kemudahan dalam menikmati hubungan intim bersama pasangan.
Aman Selama Hamil. Sensasi berupa kontraksi pada otot-otot rahim dan gerakan berdenyut-denyut pada vagina yang terjadi ketika orgasme dicapai, menimbulkan kekhawatiran pada ibu-ibu hamil. Beberepa mengaku takut jika menyebabkan keguguran. Benarkah orgasme aman bagi janin? “Selama kondisi kehamilan aman-aman saja, ibu hamil tetap dapat menikmati hubungan intim dan mencapai orgasme. Tapi, tentu saja sebaiknya tidak memilih gaya atau posisi yang menekan perut ibu,” jelas dr. Boy.


 



Artikel Rekomendasi