Bayi Tabung:Assisted Hatching

 

Teknik bayi tabung yang dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF) ini telah membantu berjuta-juta pasangan yang sulit  memiliki keturunan. Kini, berbagai teknik bayi tabung yang baru telah dikembangkan, sehingga memberi harapan kepada pasangan-pasangan yang mengalami gangguan pada organ reproduksinya, baik pihak istri, suami, maupun kedua pihak, untuk memperoleh keturunan. Salah satunya adalah Assisted Hatching (AH)

Teknik bayi tabung IVF yang dilakukan pada perempuan dengan usia di atas 35 tahun diperkirakan hasilnya kurang memuaskan. Keberhasilan bayi tabung pada wanita usia 36-40 tahun hanya 25% dan usia di atas 40 tahun sebesar 15%. Teknik ini dilakukan untuk membantu agar embrio terlepas dari lapisan yang mengelilinginya sehingga memudahkan tertanam ke dalam dinding rahim (implantasi). Tekniknya bisa dengan cara menipiskan atau mengiris dengan dinding pelindung embrio.

Prosedurnya:
Embrio dibantu ke luar (menetas) dari lapisan protein yang mengelilinginya (zona pelusida). Kadangkala, lapisan protein tersebut terlalu tebal sehingga embrio sulit menetas. Dengan teknik yang membutuhkan keterampilan sangat tinggi ini, zona pelusida ditipiskan dengan bantuan larutan asam atau diiris dengan menggunakan pipet khusus di bawah mikroskop. Selain kedua teknik tersebut, juga digunakan teknik lainnya,  yaitu menembak dinding zona pelusida dengan sinar laser.

Kelebihan dan kekurangannya:
Teknik ini membantu para wanita berusia sekitar 37 tahun yang mengalami kegagalan berulang dengan metoda bayi tabung IVF biasa, kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) tinggi, serta memiliki zona felusida yang tebal pada sel telurnya. Teknik ini akan meningkatkan kemungkinan hamil kembar bila embrio yang ditanamkan lebih dari satu sehingga kehamilannya akan berisiko.

 



Artikel Rekomendasi