Sariawan Serviks

 

Sariawan atau stomatitis adalah reaksi radang berupa bercak atau luka terbuka pada lapisan epitel kulit. Selain muncul di rongga mulut, penyakit ini juga bisa hinggap di usus, dan di organ genital. Data di Amerika Serikat menyebutkan sariawan servik atau sariawan saluran rahim mencetus risiko infertilitas pada wanita hingga 17% dan saat ini, 11% perempuan usia 15-45 terjangkit sariawan serviks.

Menggangu kesuburan. Sariawan serviks mencetus ketidaksuburan, sebab, peradangan pada sariawan membuat lendir di serviks mengental, sehingga sperma sulit berenang menuju sel telur. Pada kasus lain, peradangan tersebut menghambat perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim, sehingga terjadi kehamilan di luar kandungan. Sariawan serviks yang telah menyebar hingga organ reproduksi juga berisiko menyebabkan kerusakan pada indung telur dan saluran telur.

Bisa menyebar. Sariawan di organ genital umumnya kelanjutan dari sariawan di paha bagian dalam atau di bibir vagina, yang lalu menjalar ke liang vagina dan ke serviks. Bila dibiarkan berlarut-larut, sariawan bisa terus merayap naik menuju rahim dan panggul, dan menimbulkan reaksi peradangan di daerah-daerah tersebut. Meski namanya sama, sariawan di mulut berbeda dengan di serviks, baik bentuk maupun penyebabnya. Sariawan di mulut berpermukaan rata, sedangkan di serviks berbentuk benjolan kecil berisi cairan bening, yang akhirnya pecah membentuk bercak putih.  Sariawan di serviks bisa muncul satu persatu atau bergerombol. Biasanya di sekitar sariawan ditemukan lasterasi atau bekas luka parut.

Infeksi virus dan bakteri. Infeksi virus HPV tipe 2 adalah penyebab utama timbulnya sariawan serviks. Kemungkinan lain yang terbilang jarang adalah akibat infeksi bakteri. Keluhan awal yang dirasakan bila terkena sariawan serviks adalah gatal, nyeri, perih, dan panas di vagina. Keputihan dan sakit saat berhubungan intim, juga pertanda adanya sariawan di serviks. Jika mengalami gejala tersebut, segera temui dokter dan jangan anggap sepele gejala yang Anda rasakan hanya karena Anda tidak melihat bintil-bintil sariawan! Itu karena, bukan hanya infertilitas yang menjadi ancaman dari sariawan serviks. Yang lebih ditakuti adalah, peradangan pada lapisan epitel permukaan serviks itu berpotensi mengubah sel-sel biasa menjadi sel-sel ganas atau kanker.

Data dari Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia tahun 2009 menyebutkan: setiap tahun ditemukan 15 ribu kasus baru kanker serviks, dimana sariawan serviks merupakan penanda awal adanya infeksi virus HPV atau Human Papilloma Virus, yang dapat berujung menjadi kanker serviks. (me)

Baca juga:
Deteksi Sariawan Serviks
Cegah Sariawan Serviks




 



Artikel Rekomendasi