Tuhan Itu Siapa?

 

Dok.123RF


Banyak tanya, tukang teror, dan ceriwis, predikat yang lekat dengan anak-anak usia 3-4 tahun. Wajar. Sesuai dengan tahap perkembangannya, anak usia ini sudah jadi jagoan untuk urusan komunikasi verbal. Ditambah dorongan bereksplorasi sangat besar, rasa ingin tahuanya pun besar. Segala hal ditanyakan, bahkan untuk hal-hal yang abstrak, seperti konsep tentang Tuhan.

Anak usia 3-4 tahun masih berpikir secara konkret, nyata dan jelas. Tahap berpikirnya yang disebut tahap praoperasional, memungkingkan mereka membayangkan wujud benda, meski benda itu tidak ada di hadapannya. Mereka mulai belajar mengerti bahwa benda yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada.

Sayangnya, wujud Tuhan yang sesungguhnya tidak ada, tidak dapat dilihat atau diraba. Sulit bagi si 3 – 4 tahun untuk membayangkan wujud Tuhan karena dia belum pernah melihat sebelumnya. Ini tantangan Anda, menjelaskan sesuatu yang abstrak menjadi kongkret dalam pikiran anak.

Berikut pertanyaan si kecil tentang Tuhan dan cara menjawabnya menurut psikolog anak, Najelaa Shihab M.Psi. :

“Tuhan itu siapa, sih?”

Jawab: “Tuhan itu yang membuat langit, tanah, batu, bintang, bulan, binatang, tanaman, pohon, manusia termasuk Bunda, Ayah, dan kamu. Mencipta itu artinya membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Contohnya ketika Bunda mencampur tepung, mentega, gula dan telur menjadi kue. Tadinya bahan-bahan itu ada di atas meja. Sekarang tidak ada bentuk nyata bahan-bahan tersebut karena sudah menjadi satu di dalam kue.”


"Tuhan tinggal di mana?”

Jawab: “Tuhan tinggal di mana-mana. Tuhan tinggal di dekat kamu, Bunda, Ayah, Nenek, Kakek, teman teman dan semua orang. Tuhan bisa mendengar kamu berdoa, mengetahui kamu sedang bermain apa. Begitu juga ketika teman kamu, Michael bermain, atau nenek di Bogor. Tuhan juga membantu orang orang di luar rumah yang sedang kesusahan atau sakit.”

"Tuhan punya bunda dan ayah?”

Jawab:“Tuhan bukan anak-anak. Tuhan tidak punya bunda, ayah, kakak dan adik seperti kamu. Tapi Bunda, Ayah, Kakak, Nenek, kamu dan kita semua milik Tuhan. Tuhan yang menciptakan kita semua. Tuhan tidak punya orang tua, tapi Tuhan tidak kesepian karena Tuhan punya kita.”

"Tuhan juga lapar dan haus?”

Jawab: “Tuhan berbeda dengan manusia. Tuhan tidak pernah merasa haus dan lapar. Tuhan hanya menciptakan makanan dan memberikan makanan kepada manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia, hewan, dan tumbuhan perlu makan untuk tumbuh. Tuhan yang menciptakan semuanya tidak butuh apa-apa.

"Tuhan bisa mengantuk?”

Jawab: “Tuhan tidak pernah mengantuk, jadi Tuhan tidak pernah tidur. Kalau Tuhan tidur, nanti nggak bisa dengar doa semua orang. Tuhan selalu membantu dan menjaga kita, jadi Tuhan tidak akan pernah tidur. Tuhan bisa melihat apa saja yang sedang kamu lakukan. Kamu sedang bermain di pagi, siang dan malam hari.”

"Mana, Tuhan, kok, nggak kelihatan?”

Jawab: “Tuhan memang tidak bisa dilihat, dipegang, atau dicium baunya. Tapi, Tuhan ada. Coba lihat bola ini. Ada kan? Kalau bunda tutup pakai kain, bolanya tetap ada, kan? Tuhan tidak bisa kamu lihat, tapi kamu bisa merasakan Tuhan ada. Kalau kamu sakit, kamu pasti akan sembuh dengan obat yang diberikan Tuhan lewat dokter atau Bunda.”

“Tuhan itu jahat atau baik?”

Jawab: “Tuhan itu baik. Tuhan itu sayang kita semua. Kalau kita salah, Tuhan tidak pernah menghukum. Kalau Bunda dan Ayah sayang kamu, itu karena Tuhan juga sayang sama Bunda dan Ayah. Kalau semua orang saling sayang, itu Tuhan juga sayang.”




(TIM AB/WIT)



Baca juga:
Yuk Belajar Puasa Lewat 5 Lagu Ini
Menjawab Pertanyaan Puasa Balita
Menjawab Pertanyaan Spiritual Balita

 



Artikel Rekomendasi

post4

Sentuhan Penuh Harapan

Sekitar 70.000 bayi di Indonesia kehilangan nyawanya sebelum menginjak usia 28 hari. Salah satu faktornya adalah kurangnya perhatian terhadap perawatan kulit selama neonatal yang menyebabnya terjadiny... read more